Taliban akan Gelar Pertemuan dengan Uni Eropa

Taliban akan menggelar pertemuan dengan Uni Eropa di Doha, Qatar.

EPA-EFE/STRINGER
Taliban mendengarkan Sheikh Abdul Baqi Haqqani, Penjabat Menteri Pendidikan Tinggi Taliban, selama upacara di Kabul, Afghanistan, Ahad (12/9).
Rep: Kamran Dikarma Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, DOHA -- Taliban akan menggelar pertemuan dengan Uni Eropa di Doha, Qatar, Selasa (12/10).  “Besok (Selasa) kami bertemu dengan perwakilan Uni Eropa. Kami mengadakan pertemuan positif dengan perwakilan negara lain,” kata Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Mutaqqi pada Senin (11/10), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Mutaqqi mengungkapkan, selain dengan AS, perwakilan Taliban juga telah melakukan pertemuan dengan pejabat pemerintah Jerman dan seorang anggota parlemen Inggris.

"Kami menginginkan hubungan positif dengan seluruh dunia. Kami percaya pada hubungan internasional yang seimbang. Kami percaya hubungan yang seimbang seperti itu dapat menyelamatkan Afghanistan dari ketidakstabilan," ucapnya.

Pada Sabtu dan Ahad (9-10 Oktober) pekan lalu, pejabat Taliban melakukan pertemuan dengan perwakilan pemerintah AS di Doha. Itu merupakan tatap muka perdana sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus lalu.

Taliban mengungkapkan, pembicaraan dengan Washington berjalan baik. Mereka mengatakan, Negeri Paman Sam setuju memberikan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan.

 

 

 

 

Taliban mengungkapkan, AS sepakat untuk tidak menghubungkan bantuan kemanusiaan dengan pengakuan formal terhadap pemerintahan Taliban di Afghanistan. Sementara pernyataan dari pihak AS kurang definitif. Ia hanya mengatakan bahwa kedua belah pihak “membahas pemberian bantuan kemanusiaan yang kuat dari AS, langsung kepada rakyat Afghanistan”.

Senada dengan Taliban, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan, pembicaraan yang berlangsung di Doha berjalan terbuka dan profesional. Dia kembali menekankan, AS bakal menilai Taliban dari tindakannya, bukan hanya kata-kata atau janji-janjinya.

Meski pertemuan di Doha bukan sebagai pengakuan kepada Taliban, perwakilan AS tetap membahas beberapa isu. “Delegasi AS fokus pada masalah keamanan dan terorisme serta perjalanan yang aman bagi warga AS, warga negara asing lainnya dan mitra Afghanistan kami, serta pada hak asasi manusia (HAM), termasuk partisipasi yang berarti dari perempuan dan anak perempuan dalam semua aspek masyarakat Afghanistan,” kata Price pada Ahad (10/10).

 

Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengungkapkan, dalam pertemuan di Doha, pihaknya turut meyakinkan AS bahwa mereka berkomitmen menjaga Afghanistan agar tak menjadi sarang kelompok ekstremis yang hendak melancarkan serangan terhadap negara lain. Kendati demikian, Taliban menolak bekerja sama dengan Washington untuk menangani bangkitnya ISIS di Afghanistan. 

 
Berita Terpopuler