Studi: Depresi Berat Meningkat pada Wanita Selama Pandemi

Depresi berat dan gangguang kecemasan meningkat di kalangan wanita selama pandemi.

Piqsels
Depresi berat dan gangguang kecemasan meningkat di kalangan wanita selama pandemi.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Studi menemukan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan depresi berat dan gangguan kecemasan, terutama di kalangan wanita dan kaum muda. Menurut studi yang diterbitkan di jurnal medis internasional Lancet pada Jumat itu menyebutkan bahwa kaum muda menderita karena penutupan sekolah. 

Baca Juga

Kebijakan penutupan sekolah menjauhkan mereka dari teman. Sementara itu, banyak perempuan menanggung beban pekerjaan rumah tangga dan menghadapi peningkatan risiko kekerasan dalam rumah tangga. Studi yang dipimpin oleh akademisi di Universitas Queensland, Australia, mencatat 76 juta kasus tambahan gangguan kecemasan dan 53 juta gangguan depresi berat saat Covid-19 menyebar pada 2020.

"Sayangnya, karena berbagai sebab, perempuan selalu terkena dampak sosial dan ekonomi yang lebih buruk dari pandemi ini," kata rekan penulis, Alize Ferrari, dilansir dari Reuters, Sabtu (9/10).

"Kepedulian tambahan dan tanggung jawab rumah tangga cenderung jatuh pada perempuan, dan karena perempuan lebih mungkin menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, yang meningkat pada berbagai tahap pandemi," lanjut Ferrari.

Penutupan sekolah dan pembatasan lainnya membatasi kemampuan anak muda untuk belajar dan berinteraksi dengan teman sebayanya. Penelitian ini mencakup 48 kajian yang dilakukan sebelumnya dari seluruh dunia, dan mengumpulkan temuan mereka dalam meta-analisis untuk mengukur prevalensi gangguan kesehatan mental di 204 negara dan wilayah pada 2020. Penelitian tersebut menjadi wawasan global pertama tentang beban gangguan depresi dan kecemasan selama pandemi.

 
Berita Terpopuler