Efek Samping Booster Vaksin Covid-19 Serupa Dosis 2

CDC mengungkap efek samping pemberian dosis booster vaksin Covid-19 mRNA.

EPA-EFE/DANIEL POCKETT
Vaksin Covid-19 Pfizer. CDC mengungkap, tidak ada reaksi tidak terduga setelah pemberian dosis booster vaksin Covid-19.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Selasa mengumumkan pemberian dosis tambahan vaksin mRNA Covid-19 sebagian besar menghasilkan efek samping ringan hingga sedang. Penelitian tersebut dilakukan seiring dengan ketersediaan dosis ketiga terbatas hanya untuk pasien dengan kondisi immunocompromise sedang hingga berat.

Hasil temuan berasal dari data yang dikumpulkan antara 12 Agustus hingga 19 September melalui V-Safe, sistem pengawasan berbasis telepon CDC. Sebanyak 22.191 orang yang melaporkan telah menerima dosis ketiga selang sekitar enam bulan dari pemberian dosis sebelumnya.

Baca Juga

Hampir semua responden yang diteliti menerima dosis ketiga yang mereknya sama dengan vaksin sebelumnya. Sebanyak 12.591 orang menyelesaikan survei check-in tersebut.

Dari keseluruhan responden, 79,4 persen melaporkan reaksi lokal. Sementara itu, 74,1 persen merasakan reaksi sistemik setelah dosis ketiga.

Baca juga : Olahraga Ini 3x Lebih Bermanfaat Dibandingkan Jalan Santai

"Temuan awal ini menunjukkan tidak ada reaksi yang tidak terduga setelah dosis tambahan vaksin Covid-19 diberikan, sebagian besar reaksi tergolong ringan atau sedang," tulis laporan CDC, dilansir Fox News, Rabu (29/9).

Sebagian besar responden melaporkan nyeri setelah dosis tambahan diberikan. Ini ditandai sebagai reaksi ringan hingga sedang (51,4 persen dan 41,9 persen), sementara 637 orang (6,7 persen) melaporkan nyeri parah.

Dari total 22.191 penerima dosis ketiga, sekitar 28 persen mengaku mereka tidak dapat melakukan aktivitas normal sehari-hari pada keesokan harinya setelah divaksinasi. Sementara 1,8 persen mencari perawatan medis dan 0,1 persen dirawat di rumah sakit.

Hanya saja, survei tak mencakup alasan responden sampai memerlukan rawat inap. CDC sedang menindaklanjuti laporan tersebut.

Cara mengatasi efek samping vaksinasi Covid-19. - (Republika)

Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky mengatakan, CDC dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) meninjau laporan tersebut ketika menginformasikan rekomendasi yang baru dirilis mengenai perluasan cakupan untuk dosis booster vaksin Covid-19 Pfizer pada kelompok berisiko tinggi enam bulan setelah mereka menerima dosis utama.

Otoritas kesehatan bekerja untuk meninjau data serupa bagi penerima vaksin lain yang dikembangkan oleh Moderna dan J&J.  Menurut Walensky, dosis penguat vaksin Covid-19 sejauh ini dapat ditoleransi dengan baik. Frekuensi dan jenis efek samping serupa dengan yang terlihat setelah dosis vaksin kedua.

"Sebagian besar ringan atau sedang dan tidak bertahan lama," ujarnya.

Walensky menyebut , pihaknya akan terus mengevaluasi data dan memperbarui rekomendasi untuk memastikan semua yang berisiko memiliki perlindungan yang dibutuhkan. Sementara kelayakan dosis ketiga terbatas pada sebagian kecil orang Amerika Serikat dengan kondisi immunocompromise selama masa studi, peneliti menduga responden, termasuk mereka dengan dan tanpa kondisi seperti itu , dan sistem pengawasan V-Safe tidak menyertakan data tentang status imunitas.

 
Berita Terpopuler