Masalah Pengungsi Afghanistan Buat Khawatir Eropa dan Barat

AS, Eropa, dan negara Barat lain diminta bertanggungjawab atas pengungsi Afghanistan

AP/Felipe Dana
Anak-anak berfoto saat bermain di kamp pengungsi di Kabul, Afghanistan, Senin, 13 September 2021.
Rep: Dwina Agustin Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID,ROMA -- Profesor sejarah di Sapienza University, Fabio L. Grassi, mengatakan kemungkinan masuknya pengungsi karena situasi di Afghanistan adalah masalah yang melewati perbatasan Turki dan menyangkut Eropa serta Barat. Dia memprediksi akan ada arus pengungsi massal karena situasi di Afghanistan.

Baca Juga

"Ini adalah masalah yang melampaui perbatasan Turki dan sangat mengkhawatirkan Eropa dan Barat. Sekali lagi, Turki memiliki peran dan tugas yang sangat sensitif dalam geografinya," kata Grassi dikutip dari Anadolu Agency.

Grassi mengatakan Eropa harus mengambil lebih banyak tanggung jawab pada saat ini. "Hasil dari pendudukan ini jelas, ada kegagalan besar, bencana besar. Untuk ini, tentu AS, Eropa, dan Barat harus bertanggung jawab," katanya.

Sedangkan, profesor sejarah di Ordu University Turki, Sadullah Gulten, mengatakan bahwa orang-orang melihat Turki cukup kuat untuk merangkul para semua imigran. Dia mendesak sejarawan dan sosiolog untuk lebih fokus pada masalah migrasi.

Turki telah menjadi titik transit utama bagi migran gelap yang ingin menyeberang ke Eropa untuk memulai kehidupan baru, terutama mereka yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan. Negara itu telah menampung 4 juta pengungsi, lebih banyak dari negara mana pun di dunia, dan mengambil langkah-langkah keamanan baru di perbatasannya untuk mencegah arus masuk baru. 

 
Berita Terpopuler