Muslim Kanada Sulit Merasa tak Was-Was di Ruang Publik

Banyak sentimen negatif dialami warga Muslim Kanada.

Onislam
Muslim Kanada bersikan lingkungan
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,OTTAWA -- Dareen Shilbayeh tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa was-was saat berada di ruang publik. Warga Ontario yang mengenakan jilbab ini mengatakan dia khawatir menjadi sasaran kekerasan karena agamanya, mengingat sebuah keluarga Muslim terbunuh di kota itu musim panas ini.

Baca Juga

"Setiap tempat yang saya datangi, bahkan di mal, saya merasa sepertinya harus lebih berhati-hati,” kata remaja berusia 19 tahun dikutip di Global News, Ahad (19/9)

Hal serupa merupakan sentimen yang dirasakan banyak warga Muslim Kanada, utamanya setelah empat anggota keluarga Afzaal menjadi korban pembunuhan terencana seseorang, yang oleh polisi serangan ini disebut dimotivasi oleh kebencian. Keluarga tersebut diketahui sedang keluar untuk jalan-jalan sore, ketika ditabrak menggunakan sebuah kendaraan.

Saat dilakukan tindakan penjagaan di luar masjid London dua hari setelah tragedi 6 Juni ini, para pemimpin partai federal mengutuk Islamofobia dan berjanji untuk memeranginya.

Tetapi beberapa orang, termasuk Shilbayeh, mengatakan hanya ada sedikit tindakan sejak itu. Mereka berpendapat masalah Islamofobia tersebut belum cukup dibahas selama kampanye.

 

 

"Saya tidak berpikir mereka telah membahasnya. Lakukan lah tindakan sesuai dengan yang kalian katakan," lanjutnya.

Muslim lainnya yang juga tinggal di London, Ontario, Gihan Shaheen, yang juga tinggal di London, merasakan hal yang sama. “Mereka tidak membantu sama sekali,” kata Shaheen, yang juga mengenakan jilbab. "Aku tidak merasa aman."

Partai Liberal Kanada mengatakan jika mereka kembali terpilih, ada beberapa langkah yang akan mereka ambil untuk memerangi Islamofobia. Termasuk di dalamnya menghadirkan rencana aksi nasional memerangi kebencian pada 2022, menginvestasikan 10 juta dolar AS untuk dana nasional bagi para penyintas kejahatan yang dimotivasi oleh kebencian, serta memperkenalkan undang-undang dalam waktu 100 hari untuk mengatasi konten daring yang penuh kebencian. 

"Kami menyadari masih banyak yang harus dilakukan. Pemerintah Liberal yang terpilih kembali akan terus bekerja sama dengan komunitas Muslim dan semua warga Kanada, untuk mengatasi kebencian di Kanada," kata juru bicara Adrienne Vaupshas.

 

 

Sementara, Partai Konservatif mengatakan mereka berkomitmen bekerja sama dengan komunitas Muslim, bekerja keras menemukan solusi konkret untuk masalah kekerasan ini. Mereka juga mengatakan berencana memerangi kebencian daring yang mengkriminalisasi pernyataan dan mendorong kekerasan terhadap orang lain atau kelompok.

"Pemerintah Konservatif akan terus berjuang melawan Islamofobia, intoleransi, kebencian, serta rasisme institusional di Kanada," kata juru bicara partai Mathew Clancy.

Di sisi lain, Partai Demokrat Baru (NDP) mengatakan akan bekerja bersama provinsi, penegak hukum dan organisasi nirlaba untuk membangun rencana aksi nasional dan membongkar organisasi ekstremis sayap kanan. Partai itu juga mengatakan akan bekerja dengan pejabat kehakiman untuk membakukan cara memperlakukan kejahatan rasial di pengadilan.

"Serangan London adalah produk sampingan yang mengerikan dari rasisme sistemik dan Islamofobia yang terus diperjuangkan Kanada. Demokrat Baru tahu kita tidak bisa berpaling dari kebenaran yang tidak nyaman ini, tetapi hadapilah secara langsung untuk menghilangkannya," kata salah satu juru bicara partai.

Seorang imam di Masjid Muslim London, Aarij Anwer, mengatakan akan sangat berarti jika para pemimpin partai federal menghadiri kegiatan penjagaan yang diadakan di London setelah serangan di kota itu. 

 

“Belum lama ini, bahkan mengatakan simpati terhadap umat Islam akan dianggap tidak seimbang bagi sebagian politisi,” katanya. Pada saat yang sama, Anwer mengatakan upaya menghilangkan kekerasan berdasarkan agama ini tidak cukup terlihat ada kemajuan. Hal ini ia sampaikan mengingat tidak ada tindakan konkret dan substansial sejak kejadian tersebut. 

 
Berita Terpopuler