Masjid Masuk Program Penataan Stasiun Solo Balapan

Pembangunan masjid jadi komitmen PT KAI meningkatkan layanan terhadap penumpang.

Republika/Binti Sholikah
Peletakan batu pertama pembangunan masjid di Stasiun Solo Balapan, Kota Solo, Jawa Tengah pada Jumat (4/6).
Rep: Binti Sholikah Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta membangun masjid berkapasitas 600 jamaah di Stasiun Solo Balapan. Masjid berlokasi di bagian depan bersebelahan dengan pintu masuk.

Peletakan batu pertama masjid tersebut dilaksanakan pada Jumat (4/6). Acara dihadiri oleh Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo, Komisaris PT KAI (Persero) Riza Primadi, Sekda Solo Ahyani, jajaran Direksi PT KAI serta jajaran forkopimda Kota Solo.

VP Architecture and Building PT KAI, Endiyanto, mengatakan, masjid tersebut dibangun sebagai satu rangkaian kegiatan penataan Stasiun Solo Balapan. Sebelumnya telah dilakukan penataan layanan stasiun, kemudian penataan dan perluasan parkir, dilanjutkan pembangunan masjid.

Pembangunan masjid ini sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk meningkatkan pelayanan terhadap penumpang kereta api dan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. "Desain masjid mengadopsi unsur-unsur nuansa Islami, dilengkapi menara yang umum kita temui di masjid-masjid Timur Tengah dan Indonesia," ucap Endiyanto pada acara tersebut.

Bersamaan dengan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut, juga diserahkan santunan kepada anak-anak dari Yayasan Yatim Piatu Aitam Indonesia.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan, PT KAI akan mengembangkan lima stasiun utama di Indonesia. Salah satunya, Stasiun Solo Balapan. "Kami telah meminta kesediaan Bapak Wali Kota Solo dalam menata kawasan ini karena penumpang kami semakin bertambah setiap tahunnya," imbuh Didiek.

Baca Juga

 

 
Berita Terpopuler