Berapa Kali Nabi Berpuasa Ramadhan dalam Hidupnya?

Shaum Ramadhan bermula pada tahun kedua hijriyah.

republika
Berapa Kali Nabi Berpuasa Ramadhan dalam Hidupnya?
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan menjadi bulan yang paling ditunggu bagi umat Islam setiap tahunnya. Perasaan suka cita, kesungguhan dalam beribadah hingga ganjaran pahala besar untuk semua amal baik adalah suasana dan kondisi yang selalu dirindu saat Ramadhan.

Baca Juga

Namun, tidak sedikit umat Islam yang belum mengetahui waktu tepatnya syariat Islam ini dimulai, ayat yang mewajibkan ibadah ini, hingga berapa kali Nabi Muhammad saw yang membawa ajaran ini melaksanakan shaum (puasa) Ramadhan. Kepada Republika.co.id, Sabtu (10/4), sejarawan Islam Tiar Anwar Bachtiar menjelaskan semua hal tersebut sebagai berikut.

Awal disyariatkan shaum Ramadhan

Tiar menjelaskan syariat shaum Ramadhan bermula pada tahun kedua hijriyah atau dua tahun setelah Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah. Syariat ini dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 185:

Allah swt berfirman dalam Alquran:

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

“Ayat ini sendiri turun sekitar tahun kedua hijrah, sebelum Ramadhan, sekitar pada bulan Sya’ban atau bulan Rajab yang menandakan bahwa pada bulan itu (Ramadhan) Nabi dan umat Muslim disyariatkan berpuasa,” jelasnya.

Baca juga : Keutamaan Membagikan Takjil dan Makanan Buka Puasa Ramadhan

 

Berapa kali Nabi shaum Ramadhan sepanjang hidupnya?

Sebagai pembawa ajaran Islam, termasuk ibadah agung shaum Ramadhan, Rasulullah saw telah melaksanakan shaum sebanyak sembilan kali. Hal ini dihitung dari awal syariat shaum pada tahun kedua hijriyah, hingga tahun wafatnya Nabi pada tahun ke-11 hijriyah.

“Sampai akhir hidup beliau di tahun ke-11 hijriyah, Rasulullah berarti melaksanakan sekitar sembilan kali. Melaksanakan shaum pada bulan Ramadhan dari tahun kedua hijriyah, jadi Rasulullah melaksanakannya selama sembilan kali,” ujarnya.

Dasar puasa Ramadhan (ilustrasi) - (republika)

 

Ibadah shaum merupakan syariat dari umat terdahulu

Dia menjelaskan, ibadah shaum merupakan syariat yang telah dilakukan oleh umat-umat dari Nabi terdahulu. Perbedaannya pada waktu pelaksanaannya saja.

Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al baqarah ayat 183:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ 

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”

“Adapun ayat 183 menyatakan puasa adalah syariat atas umat-umat terdahulu. Itu memang menjelaskan sebelum disyariatkan shaum bulan Ramadhan, Rasulullah juga diwajibkan shaum, cuma bukan pada bulan Ramadhan, tetapi pada tanggal 10 Muharram. Sebagaimana disyariatkan kepada Bani Israil,” ungkapnya.

 
Berita Terpopuler