China Siap Buka Hubungan dengan AS, Ini Syarat-syaratnya

China meminta AS tak mencampuri urusan dalam negeri Beijing.

AP/Francis Malasig/POOL European Pressphoto A
Menteri Luar Negeri China Wang Yi, tengah.
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengungkapkan visi Beijing dalam memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat (AS). Wang mendesak Washington berhenti melakukan intervensi urusan internal China termasuk isu-isu sensitif seperti Tibet, Hong Kong, Xinjiang dan Taiwan.

Dalam forum 'Bringing China-US relations back to the right track' Wang mengatakan Beijing siap membuka kembali dialog konstruktif dengan pemerintah Presiden AS Joe Biden. Pernyataan itu disampaikan setelah selama bertahun-tahun hubungan antar kedua negara menghadapi tantangan tersulit sejak hubungan diplomatik terbentuk.

Wang juga meminta Washington mencabut 'tarif tak masuk akal' pada produk-produk China dan menghilangkan batasan yang menghalangi kontak antar-masyarakat. Termasuk pembatasan media, kelompok budaya dan pendidikan China.

Pernyataan ini juga disampaikan saat China menekan pemerintah Biden untuk mencabut banyak kebijakan konfrontasi yang diterapkan Donald Trump. Sebelumnya, dengan alasan menekan China memperbaiki praktek dagangan dan menghormati hak intelektual teknologi AS pada  2017, Trump menaiktan tarif impor barang-barang Negeri Tirai Bambu. Ia juga menerapkan berbagai batasan pada perusahaan teknologi dan kegiatan akademi Cina di AS.

Trump juga memperkuat hubungan militer dan diplomatik dengan Taiwan yang diklaim China sebagai bagian teritorinya. Ia memberi sanksi pada pejabat-pejabat China yang dianggap terlibat dalam penindakan keras masyarakat minoritas muslim di Xinjiang dan menekan kebebasan di Hong Kong.

Baca Juga

Biden berjanji memperbaiki hubungan kedua negara dan mengubah langkah diplomasi AS lebih beradab lagi. Tapi belum diketahui apakah Washington akan melakukan perubahan fundamental terhadap China.
"(China) tidak memiliki niat untuk menantang atau menggantikan Amerika Serikat," kata Wang seperti dikutip Aljazirah, Senin (22/2).

Ia mengatakan China siap hidup berdampingan dengan damai dan melakukan pembangunan bersama AS. Wang juga meminta AS berhenti mengintervensi urusan domesik Cina.  "Berhenti merongrong kedaulatan dan keamanan dalam negeri Cina terkait, Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet," katanya.  

Menteri Luar Negeri itu mengatakan AS harus mengaktifkan kembali dialog di semua level yang telah ditekan oleh Washington selama pemerintahan Trump. Ia juga mencatat sambungan telepon antara Biden dan Presiden China Xi Jinping  baru-baru ini sebagai langkah positif.

Wang menekankan, memperbaiki hubungan bilateral membuat kedua negara dapat mengatasi pandemi Covid-19, perubahan iklim dan pemulihan ekonomi global bersama-sama. Dalam bidang perdagangan Wang mengatakan, China akan membela hak-hak perusahaan AS.

"(Dengan harapan) AS akan segera menyesuaikan kebijakannya sesegera mungkin, antara lain menghapus tarif tak masuk akal terhadap barang-barang Cina, mencabut sanksi unilateral terhadap perusahaan dan institusi penelitian dan pendidikan Cina dan meninggalkan penindasan tak rasional terhadap kemajuan teknologi Cina," kata Wang.

Ia juga mengatakan AS harus mencabut pembatasan terhadap pertukaran orang, lembaga pendidikan dan media. Hal itu penting demi memperbaiki penurunan tajam jumlah warga China yang belajar, berwisata dan berbisnis ke AS.


 
Berita Terpopuler