Harga Daging Sapi Melonjak, Ini Penyebabnya

Kenaikan harga daging sapi mulai terjadi sejak Juli 2020.

MUHAMMAD IQBAL/ANTARA
Pedagang daging sapi melayani pembeli di kios daging Pasar Modern BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (19/1/2021). Pedagang daging sapi di kawasan Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek) berencana akan melakukan mogok dagang daging sapi mulai Rabu (20/1) selama tiga hari sebagai protes kepada pemerintah karena tingginya harga daging sapi di pasar sejak awal tahun.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah kenaikan harga pangan kembali terjadi pada komoditas daging sapi. Para pedagang daging sapi dikabarkan melakukan aksik mogok berdagang lantaran harga yang diterima terus mengalami kenaikan dan menggerus keuntungan dari penjualan.

Baca Juga

Ketua Harian Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi, mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan bersama Kementerian Perdagangan, APDI DKI Jakarta, serta Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) di Jakarta, Selasa (20/1).

Asnawi menjelaskan, kenaikan harga mulai terjadi sejak Juli 2020 dan terus berlangsung hingga Januari 2021. Rata-rata kenaikan mencapai Rp 13 ribu per kilogram (kg) untuk pembelian sapi bakalan impor dari Australia.

Kenaikan itu terjadi karena para importir sapi sudah mendapatkan harga yang sangat tinggi dari Australia.

"Per Juli 2020 sudah pada posisi 3,6 dolar AS (Rp 50.400 kurs Rp 14.000) per satu kilogram bobot hidup sapi bakalan, dan harga per Januari 2021 sudah 3,9 dolar AS (Rp 54.600). Ini belum termasuk biaya-biaya bongkat muar pelabuhan dan transformasi angkutan," kata Asnawi dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Rabu (20/1).

 

 

Ia mengatakan, akibat kenaikan harga yang terus terjadi, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan telah meminta kepada Gapuspindo untuk tidak menaikkan harga dalam dua bulan ke depan. Dengan kata lain, tetap pada harga Rp 47.000 - Rp 48.500 untuk harga sapi hidup di feedlot atau setara dengan harga karkas Rp 95.000 - Rp 98.000 per kg.

Menurutnya,  dalam stabilisasi harga dan kecukupan ketersediaan sapi siap potong, pemerintah dalam waktu dekat melalui Kementerian Perdagangan akan melakukan pemberian izin kepada para importir untuk melakukan impor sapi dari negara Meksiko dan sapi Slaugther dari Australia.

Pemerintah, kata Asnawi juga berjanji untuk segera memberikan pengumuman terkait kenaikan yang bersifat anomali bahwa harga jual daging sapi di tingkat pengecer atau pedagang daging sebesar Rp 130 ribu per kg.

"Kemendag juga tidak bisa memaksakan pedagang mesti harus berdagang walau harus menanggung kerugian, dan juga tidak mempersalahkan jika pedagang daging sapi tidak berdagang karena itu pilihan," kata Asnawi.

 

 
Berita Terpopuler