BMKG: Cuaca Mendukung Pencarian Sriwijaya Air Hari Ketiga

Kecepatan angin di sekitar Pulau Lancang dan Laki 10-20 knot dari arah barat laut.

EPA-EFE/Bagus Indahono
Sebuah kapal penangkap ikan (kanan) berlayar melewati operasi pencarian dan penyelamatan di dekat lokasi yang diduga kecelakaan penerbangan Sriwijaya Air SJ182 di perairan Jakarta, Indonesia, 10 Januari 2021. Kontak dengan penerbangan Sriwijaya Air SJ182 hilang pada 09 Januari 2021 tak lama setelah kejadian tersebut. pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Jakarta dalam perjalanan ke Pontianak di provinsi Kalimantan Barat.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kondisi cuaca cukup mendukung untuk proses pencarian dan pertolongan hari ketiga terhadap korban pesawat jatuh Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan prakiraan cuaca untuk pencairan dan penyelamatan korban pada hari ini cukup mendukung.

Baca Juga

"Untuk pagi hari di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki diperkirakan akan terjadi hujan ringan dengan kecepatan angin sekitar 10 sampai 20 knot dari arah Barat Laut dengan ketinggian gelombang 0,5 sampai 1 meter," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (11/1).

Ia mengatakan, pada siang dan sore hari cuaca diperkirakan berawan dengan kecepatan angin antara 8 sampai 15 knot. Ketinggian gelombang sekitar 0,5 sampai 1 meter.

"Kemudian pada malam hari juga diperkirakan hujan ringan, kecepatan angin 8 sampai 15 knot dan ketinggian gelombang sekitar 0,5 sampai 1 meter," ujarnya.

 

Ia mengatakan, kondisi seperti itu diperkirakan akan terjadi dalam tiga sampai empat hari ke depan. Sehingga bisa dikatakan sangat mendukung pelaksanaan pencarian dan pertolongan terhadap korban pesawat jatuh.

"Sekali lagi, intinya Kondisi cuaca cukup mendukung pencarian korban SJ-182," ujarnya.

 

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan diperkirakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Pesawat Boeing 737-500 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB itu membawa 50 penumpang, termasuk tujuh anak dan tiga bayi, serta 12 kru.

 
Berita Terpopuler