Ibunda Korban Sriwijaya Air Masih Berharap Ada Keajaiban

Dinda Amelia berangkat ke Jakarta untuk berlibur, sehari setelah hari ulang tahunnya.

ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Lena, Ibu dari Dinda Amelia yang merupakan penumpang Sriwijaya Air SJ182 memperlihatkan foto anaknya di gawai usai mengikuti pertemuan dengan Basarnas Pontianak di Posko Informasi Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Minggu (10/1/2021). Dinda Amelia (16) merupakan satu dari 62 penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1/2021) di perairan Kepulauan Seribu.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Lena, ibunda dari Dinda Amelia (15 tahun), warga Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), terus bertahan di Posko Media Center Sriwijaya Air di Aula Angkasapura II Bandara Internasional Supadio Pontianak untuk menunggu dengan dengan cemas perkembangan informasi penumpang korban jatuhnya maskapai Sriwijaya Air SJ-182. Sang ibu berharap ada kabar lanjutan terkait pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak tak lama setelah lepas landas di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1).

Baca Juga

Sang Bunda terus berusaha menahan tagisnya saat berada di Posko Media Center Sriwijaya Air di Aula Angkasapura II Bandara Internasional Supadio Pontianak, menunggu informasi tentang anaknya di antara penumpang korban jatuhnya maskapai Sriwijaya Air SJ-182. "Adek pulang ya Nak, Mamak sayang sama Adek pulang, ya sayang," kata Lena dengan isakan tagis di Posko Media Center itu di Aula Angkasapura II Bandara Supadio Pontianak, Senin (11/1) dini hari.

Dipeluknya satu unit ponsel pintar yang berisi foto anaknya, Dinda, yang menjadi salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Saat mendapatkan informasi dari pihak Basarnas, telah ditemukan beberapa kantong potongan jenazah, isak tangis Lena tampak semakin kuat. Ia berharap ada mukjizat anak kesayangan itu selamat dari musibah tersebut.

 

Lena juga sempat menceritakan, anaknya pergi ke Jakarta ikut dengan tante (ibu Kadis Log Lanud Supadio) tempat Lena bekerja sebagai asisten rumah tangga. Dinda berangkat ke Jakarta pada 27 Desember 2020.

"Kami sudah dianggap keluarga oleh Ibu, dan saat ibu mengajak Dinda untuk berlibur ke Jakarta, saya bilang boleh kebetulan sehari sebelum keberangkatan, anak saya itu ulang tahun," katanya.

 

Lena tampak sangat terpukul dan tak henti-hentinya menangis. "Saya sangat sedih saat mengenang anak saya ini. Apalagi Dinda ini sangat dekat sekali dengan saya. Semoga Tuhan memberi keselamatan dan ada mukjizat anak saya selamat dari kecelakaan itu," katanya.

 
Berita Terpopuler