Ini 3 Keunggulan Bank Syariah dari Bank Konvensional

Industri perbankan syariah masih mencatat kinerja apik dan unggul

BNPB Indonesia
Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri perbankan nasional menghadapi tantangan berat di saat pandemi covid-19 saat ini.

Baca Juga

Namun demikian, industri perbankan syariah masih mencatat kinerja apik dan unggul dalam beberapa sisi dibandingkan perbankan konvensional.

Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) yang juga Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dalam kondisi Covid-19 yang penuh tekanan membuat intermediasi perbankan nasional cenderung turun.

Namun kinerja perbankan syariah justru stabil dan tumbuh lebih tinggi dari perbankan konvensional.

“Ini sering terjadi dalam suasanya krisis seperti tahun 2008 lalu,” kata Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Selasa (29 Desember).

Kunggulan pertama bank syariah, Menteri Sri Mulyani menyebut hingga September 2020 aset perbankan syariah tumbuh 10,97 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan aset perbankan konvensional yang sebesar 7,77 persen.

 

Kedua, begitu pun dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah tumbuh 11,56 persen, sedikit di atas kenaikan DPK perbankan konvensional yang tumbuh 11,49 persen.

Keunggulan ketiga, Sri Mulyani menyinggung penyaluran kredit perbankan syariah dengan pertumbuhan 9,42 persen, sementara pertumbuhan penyaluran kredit perbankan konvensional hanya 0,55 persen.

“Artinya, industri perbankan syariah ada di posisi yang stabil dengan loyalitas dari seluruh ekosistemnya,” ungkap Menteri Sri Mulyani.

Dia mengatakan kinerja perbankan syariah perlu menjadi salah satu jembatan dan modal awal untuk mengembangkan ekosistem keuangan syariah yang berkualitas baik.

Kemudian resiliensi dari perbankan syariah dapat dilihat dari angka rasio kecukupan modal yang sebesar 23,5 persen serta pembiayaan macet atau non-performing finance sebesar 3,31 persen.

 
Berita Terpopuler