Arab Saudi Amankan Kesepakatan Militer Terbesar

Arab Saudi adalah negara dengan pengeluaran militer terbesar ketiga di dunia.

EPA/STR
Arab Saudi Amankan Kesepakatan Militer Terbesar. Tank militer Arab Saudi berjaga di wilayah pegunungan Baihan, Yaman, pada 25 Februari 2016.
Rep: Andrian Saputra Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Industri Militer Arab Saudi (SAMI) resmi membeli Advanced Electronics Company (AEC) yakni perusahaan yang bergerak dalam pertahanan, energi, dan teknologi komunikasi pada Senin (28/12). Itu sekaligus menjadi kesepakatan industri militer terbesar di Arab Saudi.

Baca Juga

Pengumuman pembelian AEC itu dihadiri langsung pejabat senior Kementerian Pertahanan, Otoritas Umum untuk Industri Militer, dan anggota dewan dari kedua perusahaan. SAMI, yang merupakan anak perusahaan dari Dana Investasi Publik (PIF) berharap pembelian AEC sudah selesai pada kuartal pertama 2021 setelah persetujuan regulasi.

"AEC dinilai sebagai permata mahkota dari industri militer Arab Saudi dan pencapaian yang membanggakan bagi warganya. AEC akan membawa perubahan transformatif di sektor pertahanan Kerajaan," kata ketua SAMI, Ahmed Al-Khateeb seperti dilansir Arab News, Selasa (29/12). 

Al Khateeb mengatakan dengan akuisisi AEC akan memberikan dampak skgnifikan terhadap pengembangan pertahanan dalam negeri di masa mendatang serta dalam jangka panjang dapat berdampak pada perekonomian nasional. Al Khateeb mengatakan kesepakatan itu juga sejalan dengan rencana reformasi visi Arab Saudi 2030 untuk menggunakan peralatan militer lokal lebih dari 50 persen.

AIC sendiri saat ini sebanyak 85 persen karyawannya merupakan warga Arab Saudi, termasuk 500 tenaga ahlinya. Menurut Al Khateeb, hal ini juga mendukung rencana strategis SAMI untuk mengembangkan bisnisnya dan memasuki sektor  pertahanan elektronika.

 

Menurut Al Khateeb, AEC telah menjadi bagian inti dari upaya pemerintah Arab Saudi untuk melokalkan sektor manufaktur militer Kerajaan. “Pencapaian ini juga mendukung upaya PIF melalui SAMI dalam melokalkan teknologi dan pengetahuan mutakhir, serta membangun kemitraan ekonomi strategis,” katanya.

AEC memiliki prestasi dalam industri militer sejak 1988. Perusahaan itu memiliki lebih dari 100 mitra strategis dan berhasil menyelesaikan lebih dari 1.000 proyek.

Pada 2019, pendapatan perusahaan itu mencapai 2,32 miliar riyal atau 620 juta dolar Amerika. Jumlah itu meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 2,07 miliar riyal dan pada 2017 sebesar 1,92 miliar riyal.

"Akuisisi saham AEC oleh SAMI akan membantu kami mencapai tujuan dan rencana strategis kami untuk lima tahun ke depan," kata CEO AEC, Abdulaziz Al-Duailej.

Arab Saudi sedang  mengembangkan kemampuan pertahanan mandiri melalui portofolio produk dan layanan militernya di seluruh divisi bisnisnya seperti aeronautika, sistem darat, senjata dan rudal, elektronik pertahanan, dan teknologi baru. Dalam sebuah wawancara dengan Al-Ekhbariya TV, Al-Khateeb mengatakan Arab Saudi adalah negara dengan pengeluaran militer terbesar ketiga di dunia.

Ia mengatakan Arab Saudi menghabiskan lebih dari 20 miliar dolar AS setiap tahun untuk pembelian, akuisisi, pemeliharaan, dan pengoperasian sistem pertahanan. “Karena industri elektronik menempati sekitar 30 hingga 40 persen dari biaya sistem atau kesepakatan pertahanan apa pun, ini berarti pasar sangat besar di Kerajaan dan dunia dan kesepakatan ini hadir sebagai langkah penting untuk mencapai tujuan strategis SAMI sesuai dengan Visi Kerajaan,” katanya. 

 

https://www.arabnews.com/node/1784006/business-economy

 
Berita Terpopuler