Top 5 News: Perlakuan Istimewa Denny Siregar, Hingga Erdogan

Ada juga kabar pemerintah belum sowan ke Muhammadiyah untuk berdiskusi UU Ciptaker.

Republika/Riza Wahyu Pratama
Mantan ketua KPK, Antasari Azhar bersama Denny Siregar berdiskusi dengan awak media dalam acara #SaveKPK dari radikalisme, Rabu (26/6). Acara digelar di Jalan HOS. Cokroaminoto nomor 92, Menteng, Jakarta Pusat.
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Denny Siregar benar-benar menjadi news maker dalam beberapa bulan terakhir karena ia mendapatkan perlakuan istimewa dalam kasus yang menjeratnya. Terbaru, seorang praktisi hukum mengomentari perbedaan perlakuan yang diterima Denny Siregar dengan Kinkin Anida, seorang guru ngaji yang memposting soal UU Omnibus Law di Facebook-nya tetapi langsung dijadikan tersangka karena dituding menyebarkan hoaks. Kabar Denny Siregar itu pun menjadi pemuncak top 5 news di Republika.co.id, Senin 19 Oktober 2020.

Selain berita Denny Siregar, ada juga kabar dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mengungkapkan mengapa negaranya membela Azerbaijan yang sedang berperang melawan Armenia. Kabar Erdogan ini pun masuk dalam jajaran berita terpopuler.

Berikut lima berita terpopuler di Republika.co.id pada Senin (19/10):

1. Praktisi: Beda Perlakuan Antara Kinkin dan Denny Siregar

JAKARTA -- Praktisi dan Pengamat Hukum, Syahrir Irwan Yusuf menyoroti perbedaan perlakuan antara tersangka Kinkin Anida dan Denny Siregar. Meski sama-sama diperkarakan akibat postingannya di media sosial, proses hukum keduanya jauh berbeda. Maka, Syahrir menyebut integritas aparat penegak hukum tengah diuji.

"Melihat dua kasus, aparat penegak hukum sedang diuji integritasnya dalam penegakan hukum. Semoga asas equality before the law berlaku untuk semua warga negara dan tidak tebang pilih," tegas Syahrir saat dihubungi melalui sambungan telepon, Ahad (18/10).

Kinkin seorang guru ngaji, hanya menyalin tentang 13 poin Undang-Undang Omnibus Law Ciptakerja yang viral di media sosial ke dalam postingan Facebook. Kemudian pada tanggal 9 Oktober 2020 baru mengetahui bahwa 13 poin UU Cipta Kerja tersebut hoaks. Lantas Kingkin Anida langsung menghapus status tersebut ditanggal yang sama. Namun, masih di tanggal yang sama pada 9 Oktober 2020, terbit Laporan Polisi.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Erdogan: Anda Tahu Mengapa Turki Berpihak ke Azerbaijan?

ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan ketua bersama Minsk Group (Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Prancis) memasok senjata ke Armenia dalam konflik yang sedang berlangsung. Erdogan juga mengecam pemerintah Armenia sebab melanggar gencatan senjata selama akhir pekan.

"Mengapa Turki berpihak pada Azerbaijan? Anda tahu tentang trio Minsk: Amerika Serikat, Rusia, dan Prancis. Di pihak siapa mereka? Mereka bersama Armenia. Apakah mereka memberi Armenia semua jenis dukungan bersenjata? Ya, benar," kata Erdogan dalam pidatonya, Ahad (18/10) waktu setempat dikutip laman Hurriyet Daily News, Senin.

Erdogan menegaskan, Azerbaijan tengah berupaya membebaskan wilayahnya dari pendudukan Armenia. Hal ini, kata dia, adalah wajar.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Viral Warga Sipil Tertawa di Mobil Mogok yang Ditarik TNI

JAKARTA -- Video berisi mobil yang dikemudikan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) mogok di sebuah lokasi semacam offroad viral di media sosial, khususnya Twitter. Akun @SaveMoslem1, salah satunya yang membagikan video tersebut, yang ditanggapi ratusan komentar menyayangkan prajurit TNI bekerja seperti itu.

Video tersebut berisi dua personel TNI mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL) dibantu satu orang memakai kaus biru memegang tali tambang mencoba menarik mobil yang berhenti. Mereka sekuat tenaga menarik mobil yang tak bergerak tersebut.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Soal Naskah UU Ciptaker, Ini Respons Muhammadiyah

JAKARTA -- Menteri Sekertaris Negara Pratikno diutus Presiden Jokowi untuk mendatangi dan memberi draft asli UU Ciptaker pada pucuk pimpinan Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Ahad (18/10). Adapun ormas PP Muhammadiyah belum sempat ditemui Pratikno lantaran Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir berada di luar Jakarta.

Pratikno terpantau langsung menemui Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan Waketum MUI Muhyiddin Junaidi. Sedangkan sampai saat ini, Pratikno belum berkesempatan bertatap muka dengan Haedar. Pratikno membawa naskah UU Ciptaker yang diketuk palu di DPR pada 5 Oktober lalu.

Menanggapi pertemuan Pratikno dengan PBNU serta MUI terkait UU Ciptaker, Haedar menanggapi dengan santai. Ia cenderung mengambil sikap diplomatis dengan menyatakan pertemuan PP Muhammadiyah dan pemerintah akan terjadi tanpa menyebut kepastian waktu.

"Saya masih di daerah (di luar Jakarta). Kalau sudah waktunya tentu bertemu (dengan pemerintah) dan diserahkan (naskah UU Ciptaker)," kata Haedar pada Republika, Senin (19/10).

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Selain Sanna Khan, Tujuh Artis Bollywood yang Jadi Muslim

JAKARTA -- Pekan lalu, aktris India Sanna Khan (33 tahun) memutuskan untuk memeluk Islam. Namun Sanna Khan bukan satu-satunya tokoh di India yang memutuskan hijrah.

Mengutip Asia net news Jumat (16/10) ada tujuh tokoh India lainnya yang menjadi mualaf. Pertama adalah A R Rahman. Diketahui, ia terlahir dari keluarga Hindu, dengan nama A S Dileep Kumar. Namun dia kemudian masuk Islam dan mengubah namanya menjadi A. R. Rahman. Tak hanya sendiri, pada usia 23 tahun ia menjadi mualaf bersama anggota keluarganya.

Perlu diketahui, Rahman adalah komposer dan penyanyi musik India yang memenangkan Oscar. "Kedengarannya tidak sedramatis itu, keluarga saya terisolasi, dan ketika konsep tasawuf memengaruhi saya, saya mulai percaya Islam," katanya.

Baca berita selengkapnya di sini.

BONUS 6. Kala Paus Gereja Katolik Lebih Suka Temuan Ilmuwan Muslim

Husain Heriyanto merangkum dalam Menggali Nalar Saintifik Peradaban Islam, al-Khwarizmi merupakan yang pertama menjelaskan efektivitas bilangan nol dalam perhitungan sistem desimal dan pengerjaan operasi aljabar. 

Dua karya monumental al-Khwarizmi akhirnya dipelajari para ilmuwan Eropa. Kata bahasa Arab, shifr, yang berarti 'nol' kemudian dipahami secara luas oleh masyarakat Barat sehingga menjadi cipher, chiffre, dan akhirnya zero.

Pada abad kedelapan, Dinasti Umayyah berhasil menaklukkan Semenanjung Iberia melalui selat Gibraltar. Sejak saat ini, kedaulatan Islam kian berjaya di Eropa.

Baca berita selengkapnya di sini.

 
Berita Terpopuler