Vietnam Protes Kapal Nelayan Mereka Ditenggelamkan China

Para nelayan Vietnam ditabrak kapal China saat sedang memancing.

Reuters
Peta wilayah perairan Laut China Selatan yang diklaim Brunei, China, Malaysia, Filipina dan Vietnam.
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Vietnam mengirimkan surat protes ke China setelah kapal nelayan mereka ditenggelamkan. Vietnam mengatakan kapal nelayan itu ditabrak kapal pengintai maritim China di dekat pulau yang terletak di Laut China Selatan.

Baca Juga

Kapal Vietnam itu ditumpangi delapan orang nelayan. Dalam pernyataan yang diunggah di situs pemerintah, Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan para nelayan ditabrak kapal China saat sedang memancing di dekat Pulau Paracel.

Asosiasi Nelayan Vietnam juga sudah mengeluarkan pernyataan mengenai insiden tersebut. Mereka mengatakan para nelayan yang ditabrak diangkut oleh kapal China dalam keadaan hidup dan dipindahkan ke dua kapal nelayan Vietnam yang beroperasi di dekat lokasi kejadian.

"Kapal China melakukan aksi yang melanggar kedaulatan Vietnam atas kepulauan Hoang Sa dan mengancam nyawa dan merusak properti dan kepentingan sah nelayan Vietnam," kata Kementerian Luar Negeri Vietnam dalam pernyataan mereka, Sabtu (4/4).

Kementerian Luar Negeri Vietnam menyebut Pulau Paracel dengan nama Vietnam. Selama bertahun-tahun Vietnam dan China bersengketa di Laut Cina Selatan. Di Vietnam, perairan itu disebut Laut Timur.

Penjaga pantai China mengatakan kapal Vietnam tersebut masuk secara ilegal untuk memancing dan menolak untuk pergi. Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial penjaga pantai China menambahkan setelah membuat manuver berbahaya, kapal Vietnam itu menabrak kapal patroli China dan tenggelam.

Penjaga pantai China mengatakan mereka juga sudah mengajukan protes keras kepada pihak Vietnam. Ini kedua kalinya kapal nelayan Vietnam ditenggelamkan kapal China yang sedang berpatroli di Pulau Paracel.

Tahun lalu kapal survei China beroperasi di perairan yang dikontrol Vietnam selama lebih dari tiga bulan. Hal itu memicu kapal-kapal dari kedua negara bersitegang. 

 
Berita Terpopuler