Jumlah Infeksi Virus Corona di Palestina Bertambah

Pihak berwenang Palestina mengonfirmasi kasus baru virus corona di Tepi Barat

ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE
Pihak berwenang Palestina mengonfirmasi kasus baru virus corona di Tepi Barat. Ilustrasi.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pihak berwenang Palestina mengonfirmasi kasus baru virus corona di Tepi Barat. Juru bicara pemerintah Ibrahim Melhem mengatakan kasus baru tersebut menambah jumlah pasien virus corona menjadi 26.

"Kementerian Kesehatan telah melaporkan kasus baru virus corona di Bethlehem, sehingga jumlah total yang terinfeksi virus corona menjadi 26," ujar Melhem dilansir Anadolu Agency.

Pekan lalu, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan keadaan darurat di kota Betlehem dan Jericho di Tepi Barat atas dugaan kasus virus corona. Kementerian Kesehatan mengatakan sebuah hotel di Betlehem telah dikarantina karena ada beberapa orang yang terinfeksi virus corona.

Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaileh menjelaskan pemerintah memutuskan untuk mengaktifkan rencana darurat di Betlehem dan Jericho. Oleh karena itu, semua lembaga pendidikan dan pelatihan di kota tersebut ditutup selama 14 hari.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan semua pendatang wajib menjalani karantina selama dua pekan. Selain itu, Israel telah memberlakukan pembatasan kepada pendatang dari Prancis, Jerman, Spanyol, Austria, dan Swiss.

Langkah itu diterapkan setelah pembatasan yang sebelumnya diberlakukan pada kedatangan dari China, Hong Kong, Thailand, Singapura, Makau, Korea Selatan, Jepang, dan Italia. Israel sejauh ini mencatat 50 kasus positif virus corona.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler