Pemerintah Harus Segera Antisipasi Lonjakan Harga Pangan Jelang Nataru

Negara harus menciptakan harga-harga pangan yang terjangkau.

Selasa , 05 Dec 2023, 19:42 WIB
Pedagang menata telur ayam di salah satu kios di Pasar, (ilustrasi). Pemerintah diminta mengantisipasi kenaikan harga pangan jelang Nataru.
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang menata telur ayam di salah satu kios di Pasar, (ilustrasi). Pemerintah diminta mengantisipasi kenaikan harga pangan jelang Nataru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto meminta pemerintah segera mengantisipasi lonjakan harga pangan jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Negara, kata Darmadi, harus hadir di tengah masyarakat menciptakan harga-harga pangan yang terjangkau.

"Kita sudah memperingatkan pemerintah agar betul-betul menjaga harga-harga bahan kebutuhan pokok. Nah, ini memang harus diantisipasi. Apapun alasannya negara harus hadir, negara harus hadir kemudian bisa membuat harga-harga ini bisa bergerak turun ya. Ini dari fungsi DPR kita melakukan pengawasan terus," kata Darmadi kepada Parlementaria, di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/12/2023).

Baca Juga

“Apapun alasannya negara harus hadir untuk bisa membuat harga-harga ini bisa bergerak turun,” ujar Darmadi Durianto, dikutip dari laman resmi DPR.

Lebih lanjut, Darmadi juga meminta pemerintah untuk dapat menjaga harga bahan pokok agar tetap stabil. Meski, menurutnya, saat ini harga-harga bahan pokok sudah berangsur naik disebabkan oleh demand yang juga naik. Terutama bahan pokok yang masih bergantung pada impor seperti beras dan bahan pokok lainnya. 

Darmadi mengatakan pemerintah juga harus memikirkan cara bagaimana agar (bahan pokok) sampai ke masyarakat ini tidak boleh terlalu mahal begitu. Karena ini merupakan tugas pemerintah menjaga harga kenaikan harga bahan baku.

"Kalau (harga) cabai kan tergantung daerah ya. Jadi saya pikir kalau memang kenyataannya bahwa barang itu langka, demand di atas supply, tentu kan harga akan bergerak naik. Nah ini diantisipasi lah pemerintah jangan sampai kemudian kecolongan begitu karena yang menceritakan juga rakyat begitu," katanya.