Anggota DPR Ingatkan PAUD Kota Bandung tak Ajarkan Calistung, Ini Alasannya

Calistung tidak masuk enam kompetensi yang seharusnya diajakan siswa PAUD.

Senin , 14 Aug 2023, 17:31 WIB
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Komisi X, Sodik Mudjahid saat menjadi pembicara di kegiatan Workshop Pendidikan di Kota Bandung, Senin (14/8/2023).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Komisi X, Sodik Mudjahid saat menjadi pembicara di kegiatan Workshop Pendidikan di Kota Bandung, Senin (14/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Komisi X, Sodik Mudjahid, mendorong agar semua sekolah PAUD di Kota Bandung tidak mengajarkan anak baca, tulis, dan hitung (calistung).

Karena, menurut Sodik, metode ini harus diubah dan fokus pada enam poin yang telah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sementara itu, calistung sendiri tidak masuk dalam enam kompetensi yang seharusnya diajakan siswa PAUD. 

"Karena ada enam kompetensi dasar yang seharusnya dimiliki oleh anak, pertama beriman yang kedua kemampuan bergaul, pengendalian emosi, merawat diri, kemandirian di samping itu tentu tadi tentang literasi dan lain-lain sebabnya," ujar Sodik saat kegiatan Workshop Pendidikan di Kota Bandung, Senin (14/8/2023). 

Sodik menjelaskan, enam kompetensi yang telah ditentukan Kemendikbudristek ini seharusnya diberikan pada para guru ke peserta didik PAUD. Karena, enam poin itu akan menjadi dasar yang kuat agar para murid menyesuaikan ke tingkat SD.

"Satu-satu, ya, tadi soal nilai-nilai Iman kemampuan bergaul, ya, kan kemampuan mengendalikan emosi, kalau sedih tidak berlebihan, kalau gembira tidak berlebihan. Bagaimana tadi itu interaksi dan kawan-kawan," paparnya. 

Menurut dia, para murid harus memahami bergaul dengan teman satu sama lain. Hal itu dilakukan agar para murid tidak merasa asing ketika masuk ke sekolah dasar sekaligus mengurangi tindakan perundungan. 

"Banyak kok anak-anak ke sekolah tidak menyenangkan kenapa? Karena bukan hanya soal beban. Bisa jadi tidak siap menghadapi kawan-kawan yang mungkin beda karakternya," katanya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek, Dr Sutanto, mengatakan, penekanan kompetensi enam poin ini tidak hanya untuk PAUD Kota Bandung. Menurut dia, semua pendidikan anak usia dini jangan berfokus pada calistung. 

"Jadi itu kan miskonsepsi sehingga ada pelatihan untuk menghilangkan gitu, sekaligus memberikan tambahan pemahaman pada para guru," katanya. 

Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bandung Hikmat Ginanjar enam kompetensi dari Kemendikbudristek ini akan diterapkan ke 1.117 PAUD yang ada di Kota Bandung. Karena, saat ini ada miskonsepsi dari para guru PAUD di Kota Bandung. 

"Enam kompetensi PAUD itu harus diterapkan, yakni, dimulai dari paradigma belajar, kita melakukan perubahan semuanya diawali dengan kompetensi pada guru-gurunya," katanya.