Gobel Luncurkan Buku Ketiga Sebagai Anggota DPR

Buku terbaru Gobel berjudul Restorasi untuk Kesejahteraan dan Martabat Bangsa

Selasa , 27 Jun 2023, 15:35 WIB
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel meluncurkan buku ketiga selaku anggota DPR RI.
Foto: Dok DPR RI
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel meluncurkan buku ketiga selaku anggota DPR RI.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel meluncurkan buku ketiga selaku anggota DPR RI. 

“Buku ini sebagai bentuk pertanggungjawaban saya kepada publik, terutama kepada rakyat Gorontalo yang menjadi daerah pemilihan saya,” katanya, Senin, (26/6/2023).

Peluncuran buku tersebut berlangsung di Grand Palace, Kota Gorontalo. Buku bertebal 415 halaman itu terbagi ke dalam 11 bab. Buku itu berjudul “Restorasi untuk Kesejahteraan dan Martabat Bangsa; Kiprah Tahun ke-3 Kinerja Wakil Ketua DPR RI/Korinbang”. 

Buku ini, seperti juga buku pertama dan kedua, berisi laporan kinerja Rachmat Gobel selaku anggota dan selaku wakil ketua DPR RI. Buku ini melaporkan kegiatan Gobel selama tahun 2022. Buku tersebut dibahas oleh Dr Lukman AR Laliyo (dosen Universitas Negeri Gorontalo/UNG), Dr Sofyan Abdullah (rektor Universitas Gorontalo/UG), Dr Basri Amin (dosen UNG), Alim S Niode (sekretaris Dewan Adat Gorontalo, dosen UNG), Dr Zulkarnain Suleman (rektor IAIN Sultan Amai), dan KH Drs Abdul Rasyid Kamaru (Imam Besar Masjid Baiturrahim Kota Gorontalo).

Nining Indra Saleh, staf khusus Gobel di DPR, mengatakan, Gobel adalah anggota DPR RI yang sangat aktif dan mengikuti ketentuan perundangan untuk selalu menemui pemilihnya untuk kunjungan dapil maupun kunjungan reses. 

“Hingga Juni 2023 sudah 51 kali menemui konstituen di 398 lokasi. Ini suatu rekor tersendiri. Dalam setiap kunjungan itu Bapak Gobel menyerap aspirasi, melakukan sosialisasi, dan juga mewujudkan aspirasi ke masyarakat,” katanya. 

Dalam tiga tahun tersebut, Gobel telah membangun ribuan rumah melalui program bantuan stimulan pembangunan perumahan, memperbaiki lingkungan kota, membangun saluran irigasi, membangun kawasan wisata, membagikan bibit padi dan jagung, membagikan bantuan ratusan ton beras, membagikan ratusan ton pupuk, membagikan ratusan traktor pertanian, membangun dua pabrik penggilingan beras, membangun PAUD berstandar internasional, dan sebagainya.

“Ada yang dari uang pribadi, ada yang dari dana APBN, ada yang dari dana CSR, dan ada yang dari program pemerintah,” katanya.

Rustam Akili, juga staf khusus Gobel di DPR, mengatakan, Rachmat Gobel memiliki motto politik pembangunan dan politik kesejahteraan. Hal ini sesuai dengan kondisi provinsi Gorontalo yang merupakan provinsi paling miskin nomor lima di Indonesia. 

Karena itu, katanya, program Gobel berfokus pada pembangunan pertanian dan perikanan, UMKM, sumberdaya manusia, dan koperasi. “Gambar besarnya adalah Visi 2051 dengan lokomotif pengembangan pelabuhan internasional di Anggrek dan pembangunan kawasan ekonomi khusus pangan. Investasinya sekitar Rp 1,4 triliun dan akan menyerap 100 ribu tenaga kerja dalam 30 tahun,” katanya.

Lukman dan Basri memberikan perhatian khusus terhadap Visi 2051. “Visi 2051 memberikan gambaran yang jelas tentang masa depan Gorontalo. Pengembangan Pelabuhan Anggrek akan memiliki dampak yang luar biasa,” kata Lukman.

Sedangkan Basri mengatakan, “Visi 2051 mengkoneksikan situasi masa kini ke masa depan. Pak RG orang yang otentik dan logic.” 

Lebih lanjut Lukman menyatakan, buku tersebut mengungkap secara lengkap tentang sosok seorang Gobel. “Ada data, fakta, gagasan, analisi, visi, dan cita-cita,” katanya. 

Karena itu, kata Basri, “Buku ini sebaiknya dibagikan ke para mahasiswa dan generi muda Gorontalo agar mereka memiliki harapan yang jelas tentang masa depannya. Orang bertanya kenapa Gorontalo memiliki orang-orang besar seperti Habibie, Badudu, Katili, dan sebagainya tapi tetap miskin. Buku ini diharapkan bisa menjawabnya.”

Sedangkan Sofyan Abdullah mengatakan, “Buku ini sangat inspiratif dan patut dibaca. Buku ini memberikan gambaran dan tantang dunia pertanian, ketahanan pangan, perubahan iklim, dan sebagainya. Bagaimana pembangunan pertanian, perikanan, UMKM akan menyejahterakan rakyat Gorontalo.” Zulkarnain Suleman mengatakan, “Buku ini menjadi bukti tunainya amanah dan tanggung jawab. Juga memberikan gambaran seorang Rachmat Gobel sebagai orang yang cerdas dan cakap dalam bekerja. Buku ini juga mencontohkan tentang model dan pola kerja.” 

Adapun KH Rasyid Kamaru mengatakan, “Semua hal diperhatikan oleh Pak Rachmat Gobel. Mulai dari soal kain karawo hingga soal banjir. Juga soal anyaman tikar dan gula aren. Namun penting juga agar memperhatikan soal bahasa daerah.” Alim S Niode mengatakan, “Rachmat Gobel seorang yang cermat dalam bekerja. Semua gagasan dan programnya diterjemahkan dari konsep restorasi.”