Kerja Dinilai tak Efektif, Legislator Minta Usut Anggaran BRIN

Alokasi anggaran BRIN sebesar Rp 6 triliun pada 2022 dinilai tidak tepat sasaran

Selasa , 31 Jan 2023, 13:12 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, menyoroti kinerja Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dinilai tidak bekerja secara efektif. (ilustrasi).
Foto: DPR
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, menyoroti kinerja Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dinilai tidak bekerja secara efektif. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, menyoroti kinerja Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dinilai tidak bekerja secara efektif. Dia mengatakan alokasi anggaran BRIN sebesar Rp 6 triliun pada 2022 tidak tepat sasaran, banyak anggaran yang terbuang secara percuma untuk itu pihaknya mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas.

"Kita malah ingin anggaran BRIN itu naik tapi anggaran Rp 6 triliun saja banyak program yang tidak jelas, jika bisa segera kita minta usut kenapa bisa banyak sekali anggaran yang tidak tepat sasaran," kata Mulyanto dikutip dari laman Komisi VII DPR RI, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga

Hal tersebut dia katakan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, di Jakarta, Senin (30/1/2023). Politikus Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mencontohkan sikap lembaga itu, ketika menyampaikan prakiraan cuaca pada 28 Desember 2022 lalu.

"Padahal, BRIN tak memiliki kewenangan diseminasi atau penyebaran informasi ke publik terkait kebencanaan, termasuk prakiraan cuaca," jelas dia.

Apalagi, prakiraan cuaca akan terjadinya bencana tersebut disampaikan secara pribadi oleh peneliti BRIN lewat media sosial. Informasi itu tak disampaikan BRIN sebagai lembaga resmi yang menyebarkannya ke publik.

“Ngapain BRIN sampaikan informasi itu ke publik? Itu kan tugas BMKG, sebaliknya untuk kasus yang penting mereka ini lambat sekali jadi usul saya seperti yang tadi disampaikan teman-teman Komisi VII kalo gini terus kinerjanya lebih baik diganti saja dengan yang lebih ahli dibidangnya,” kata Mulyanto.