Puan Maharani Pastikan Lulusan SMA Bisa Melanjutkan Kuliah dengan KIP

Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan lulusan SMA bisa kuliah dengan KIP

Selasa , 26 Apr 2022, 19:47 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan lulusan SMA bisa kuliah dengan KIP Kuliah. Ilustrasi.
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan lulusan SMA bisa kuliah dengan KIP Kuliah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan siswa lulusan SMA bisa melanjutkan kuliah dengan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

"Bagaimana (KIP) Kuliah bisa membantu anak-anak setelah lulus SMA bisa melanjutkan kuliah. Jadi KIP hadir melalui negara dan saya memfasilitasi hal tersebut agar anak-anak bisa melanjutkan kuliahnya dari golongan manapun," katanya pada Bimbingan Teknis Pemasaran Ekonomi Kreatif untuk Mahasiswa penerima KIP Kuliah di Solo, Selasa (26/4/2022)).

Baca Juga

Untuk KIP Kuliah saat ini diberikan kepada mahasiswa kurang mampu yang memiliki nilai akademik minimum IPK 3.00. Pada tahun anggaran 2020, besaran bantuan biaya KIP Kuliah yang diberikan dipukul rata sebesar Rp 2,4 juta/semester. Sedangkan besaran bantuan biaya hidup disamakan untuk semua daerah yakni Rp 700.000/bulan.

Ia mengatakan sejauh ini hasil dari program tersebut sudah sangat baik meski tetap harus terus ditingkatkan. "Ini merupakan kejutan bagi saya. Saya tidak menyangka apa yang saya lakukan bersama teman-teman yang ada di DPR RI ini ternyata sudah cukup membuahkan hasil. Walaupun masih dalam hasil kecil tapi sudah terasa sedikit manfaatnya," kata Puan.

Bahkan, melihat hasil tersebut ke depan KIP Kuliah diharapkan bisa diberikan hingga jenjang S2. "Saya akan mendorong ke depan bisa lanjut sampai S2," jelasnya.

Puan juga berharap ke depan jumlah penerima KIP bisa terus bertambah sehingga makin banyak siswa berprestasi tapi dari keluarga kurang mampu berkesempatan mengenyam pendidikan hingga tingkat lebih tinggi. "Target ke depan ini bisa terus berjalan, jumlahnya bisa bertambah banyak karena ini bermanfaat bagi anak-anak Indonesia, bukan hanya di Jawa Tengah," katanya.