Omicron Masuk Indonesia, Legislator Minta Pemerintah Lakukan Mitigasi Menyeluruh

Kesiapan fasilitas kesehatan untuk perawatan hingga upaya vaksinasi perlu digencarkan

Kamis , 16 Dec 2021, 14:36 WIB
Gejala Ringan tak Lazim Pasien Omicron. DPR meminta pemerintah segera melakukan mitigasi menyeluruh, terkait kasus Omicron di Indonesia.
Foto: Infografis Republika.co.id
Gejala Ringan tak Lazim Pasien Omicron. DPR meminta pemerintah segera melakukan mitigasi menyeluruh, terkait kasus Omicron di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati, meminta agar pemerintah segera menyiapkan mitigasi secara menyeluruh menyusul masuknya virus Covid-19 varian Omikron ke Indonesia. Sebagai langkah awal, politikus PKS itu mengimbau agar pemerintah menggencarkan tes, fasilitas karantina sebagai bagian pencegahan. Kesiapan fasilitas kesehatan untuk perawatan, hingga upaya vaksinasi juga perlu semakin digencarkan.

"Mitigasi dini mulai harus dilakukan karena momentumnya bersamaan dengan libur Nataru," kata Mufida dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/12).

Baca Juga

Selain itu, ia meminta tracing dilakukan ke semua kontak erat kasus konfirmasi pertama dan dilanjutkan tes masif sebagai upaya mitigasi. Secara khusus ia juga menyebut perlu perlindungan yang menyeluruh bagi masyarakat yang tengah menjalani karantina mandiri maupun petugas di Wisma Atlet. Mengingat kasus pertama ditemukan lokasi Wisma Atlet.

"Intinya masifkan lagi 3T sebagai respons awal. Satu petugas Wisma Atlet terkonfirmasi varian Omicron tanpa gejala, amat mungkin sudah ada kasus lainnya yang tanpa gejala sebelumnya. Apalagi sifat varian ini penularannya lebih cepat," ujarnya.

Ia mengatakan salah satu pekerjaan krusial menghadapai varian ini adalah semakin menggencarkan testing, kemudian melakukan karantina terpusat bagi yang terkonfirmasi positif. Mufida menyebut, meski Omicron bergejala ringan, kesiapan faskes dalam menghadapi varian ini tidak boleh lengah. Terlebih sudah ditemukan satu kasus kematian akibat varian ini di Inggris.

"Krisis faskes saat varian Delta kemarin sudah harus jadi alarm. Bagaimanapun laporan menunjukkan tetap ada gejala akibat varian ini artinya tetap perlu tindakan medis dalam penanganan varian Omicron," ungkap Mufida.

Selain itu ia juga mendorong percepatan vaksinasi. Menurutnya masuknya Omikron bisa menjadi trigger bagi percepatan vaksinasi.

Mufida kembali mengingatkan agar pertimbangan sains dan kesehatan menjadi pertimbangan utama dalam merespons masuknya varian Omicron ke Indonesia. Apalagi berita soal varian Omicron ini juga menjadi kekhawatiran tersendiri di publik.

"Apapun respons pemerintah dalam bentuk kebijakan untuk menghadapi Omicron harus mengutamakan kesehatan dan berbasis sains. Ini krisis kesehatan sehingga pertimbangan kesehatan yang harus jadi pertimbangan utama," jelasnya.

Baca juga : Menkes Sampaikan Kasus Pertama Varian Omicron di Indonesia