Pengadaan Multivitamin DPR Batal, Demokrat: Baguslah

Pengadaaan multivitamin yang dibatalkan itu senilai Rp 2,09 miliar.

Kamis , 02 Sep 2021, 16:43 WIB
Anggota DPR yang juga Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Anggota DPR yang juga Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan menanggapi dibatalkannya pengadaan multivitamin sebesar Rp 2,096 miliar. Menurutnya, hal tersebut sudah tepat di tengah pandemi Covid-19 saat ini. "Sudah bagus, kita utamakan rakyat dululah," ujar Syarief di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/9).

Menurutnya, tak etis adanya pengadaan multivitamin bagi anggota DPR sebesar Rp 2,096 milora. Sebab tunjangan untuk anggota DPR dinilainya sudah cukup untuk membeli vitamin untuk konsumsi pribadinya. "Masing-masing anggota DPR kan sudah cukuplah menerima tunjangan, dari pemerintah sudah cukup. Sudah bisa dengan kemampuan pribadi," ujar Syarief.

Baca Juga

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Indra Iskandar, mengatakan DPR RI membatalkan pengadaan multivitamin senilai Rp 2,09 miliar. Hal tersebut diputuskan kesetjenan DPR RI hari ini.

"Jadi kami memang melakukan pengadaan vitamin pagu anggarannya itu sekitar Rp 2,09 miliar dan dengan mengadakan lelang cepat didapat pemenang dengan angka Rp 1.773.000.000. Setelah mendengar masukan publik, terutama keinginan dari teman-teman wartawan di DPR, tadi pagi jam 10 saya putuskan untuk dibatalkan pengadaannya," kata Indra di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/9).

Indra mengatakan semula pengadaan multivitamin tersebut untuk seluruh pegawai di lingkungan sekretariat jenderal yang terdiri atas 1.308 ASN; tenaga ahli dan staf ahli berjumlah 4.344 orang; 1.486 pamdal, dan 718 petugas kebersihan dan taman. Rencananya, jumlah keseluruhan paket yang diadakan sebesar 7.856 paket.

"Paket ini berbentuk vitamin yang rencananya di bulan Juli lalu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan DPR dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan anggota DPR. Karena anggota DPR sudah di-cover oleh asuransi," tegasnya.