Selasa 30 Mar 2021 06:02 WIB

Negeri Cleopatra, Penuh Pesona, tak Secantik dalam Bayangan

Kebiasaan orang Mesir yang patut diacungi jempol adalah membaca Alquran di manapun.

Rusdy Nurdiansyah saat saat berpose dengan latar belakang Piramida Mesir.
Foto: Istimewa.
Rusdy Nurdiansyah saat berpose dengan latar belakang Benteng Qaitbay di Kota Alexandria, Mesir.

Oleh : Rusdy Nurdiansyah/Jurnalis Senior Republika

***

Menurut Dubes RI untuk Mesir, AM Fachir, selama lebih dari seribu tahun Universitas Al-Azhar mampu menarik minat jutaan pemuda Islam dari seluruh dunia untuk menimba ilmu. “Diperkirakan saat ini mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Mesir sebanyak 5.000 orang. Terbanyak kuliah di Al Azhar," ungkapnya.

Hal itu juga yang melatarbelakangi kisah dalam novel laris KCB karya Habiburrahman El Shirazy yang diangkat ke layar lebar ini. Kang Abik, begitu sapaan akrab Habiburrahman, pernah merasakan kuliah di Al Azhar.

Film KCB mengisahkan tentang kehidupan Abdullah Khairul Azzam, pemuda tampan dan cerdas berusia 28 tahun. Azzam berhasil memperoleh beasiswa untuk belajar di Universitas Al Azhar. Azzam kuliah sambil bekerja membuat tempe dan bakso yang ia pasarkan di lingkungan KBRI di Kairo.

Suatu saat Azzam berkenalan dengan puteri Duta Besar, namanya Eliana Pramesthi Alam (diperankan Alice Noorin). Tetapi Azzam merasa lebih cocok dengan seorang gadis cantik bernama Anna Althafunnisa (diperankan Oki Setiana Dewi). Anna yang berjilbab ini sedang mengambil S2 di Kuliyyatul Banaat Universitas Al Azhar.

Line producer film KCB, Dani Sapawie mengatakan, syuting di bumi para nabi ini ternyata banyak persyaratan berlaku, salah satunya adalah dilarang mengambil gambar kekumuhan di Mesir.

Aturan-aturan tersebut memang sudah jadi persyaratan yang diminta Pemerintah Mesir. “Di Mesir juga ada aturan kerja. Kalau hari libur para kru dan pemain Mesir harus digaji dua kali dari hari biasa," ujarnya.

Abdul Hilal Tohir, mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan S1 di Al Azhar mengatakan, orang Mesir kalau berbicara seperti sedang bermain teater, seluruh tangan dan tubuh bergerak dengan intonasi vokal yang cukup keras.

"Mereka bekerja dengan ritme yang cepat dan praktis. Mereka tidak mengenal gaya hidup. Mereka tidak bergaya dengan mobil-mobil mewah, tidak bergaya dengan menggunakan handphone yang cangih dan terbaru,” jelas Tohir.

Tohir menambahkan, dibandingkan perempuannya yang tampil lebih modis dengan dandanan yang menor, para pria Mesir kurang memerhatikan penampilan dengan dandanan. Pria Mesir biasa mengenakan pakaian seadanya yang tampak kotor dan lecek. "Kebiasaan jelek orang Mesir membuang sampah sembarang dan jarang merawat dan membersihkan mobil," ungkapnya.

Namun, kebiasaan orang Mesir yang patut diacungi jempol adalah membaca Alquran di jalanan, di dalam kendaraan, di kantor, bahkan di mal-mal sekalipun. Mereka membaca dan menghafal Alquran dengan khusyuk.

Jika Anda berkesempatan naik bus, trem, atau kereta di Kairo, jangan heran jika banyak penumpang yang membaca Alquran. Meski dalam suasana penuh sesak. Ada yang sambil memegang mushaf, juga tidak sedikit yang menggunakan hapalan.

Jika Anda berjalan menelusuri pasar, sampai gang-gang pinggir kota yang kumuh, dipastikan suara bacaan murattal Alquran lebih nyaring terdengar dibanding suara-suara lainnya. Kaset-kaset bacaan Alquran juga disetel hampir di setiap toko, masjid, dan kendaraan umum.

Menurul Mi All Hasan, 32 tahun, lulusan Universitas Al Azhar yang kini memilih menetap di Kairo dan beristrikan wanita Mesir dengan satu anak, orang Mesir sudah terbiasa menghapal Alquran sejak kecil. "Berdasarkan data ada 12,3 juta penghapal Alquran atau bisa diartikan, setiap bertemu dengan enam orang Mesir, maka dipastikan salah satunya hafal 30 Juz Alquran," jelasnya.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement