DPR Pertanyakan Absennya Menkes dalam Rapat Vaksin Nusantara

Wakil Ketua Komisi IX tak mengetahui alasan ketidakhadiran Menkes

Kamis , 11 Mar 2021, 15:20 WIB
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Rapat tersebut membahas tentang dukungan pemerintah terhadap pengembangan vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Rapat tersebut membahas tentang dukungan pemerintah terhadap pengembangan vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena, mempertanyakan alasan ketidakhadiran Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi dalam rapat dengar pendapat (RDP) terkait pengembangan vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara, Rabu (10/3).

“Banyak wartawan yang juga bertanya ke saya. Saya dapat tunjukkan pesan WhatsApp-nya. Banyak yang bertanya kenapa Menkes nggak hadir? Maksudnya apa? Apa motivasinya?” ujar Melki dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (10/3).

Baca Juga

Karena juga tidak mengetahui alasan ketidakhadiran Menkes, Melki pun hanya mengabaikan pertanyaan dari awak media tersebut. Ia juga tidak bisa menjawab saat wartawan menduga bahwa Menkes memang sengaja menghindar dari pembahasan vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara.

Menurut Melki, kehadiran Menkes dalam rapat tersebut sangat penting. Karena, banyak persoalan yang perlu diungkap oleh Menkes Gunadi mengenai keberpihakan pemerintah terhadap pengembangan vaksin-vaksin Covid-19 produk dalam negeri. Apalagi, muncul isu bahwa vaksin Nusantara sengaja ditahan.

“Salah satu isunya adalah vaksin Nusantara ini sengaja ditahan setelah program vaksinasi Covid-19 yang diimpor ini selesai,” kata Ketua Satgas Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 DPP Partai Golkar ini.

Sejak awal munculnya vaksin Nusantara, menurut Melki, Kementerian Kesehatan seakan-akan tidak mendukung vaksin dalam negeri tersebut. Bahkan, menurut Melki, pihaknya juga mencium adanya pengkondisian berita agar masyarakat tidak mengetahui vaksin Nusantara secara benar.

“Ada pengkondisian model berita yang bisa saya ungkap dari forum ini,” ucapnya.

Dalam rapat tersebut, Menkes hanya diwakili oleh Wamenkes Dante Saksono. Selain Wamenkes hadir juga Kepala BPOM Penny Lukito, Kepala LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio, dan eks Menkes Terawan Agus Putranto.