Komisi I Kritik Pemberitaan tak Edukatif Selama Covid-19

Banyak berita yang dinilai justru membuat cemas masyarakat.

Senin , 20 Apr 2020, 16:27 WIB
Anggota Komisi I Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mengkritik pemberitaan sejumlah media yang cenderung tak edukatif selama pandemi Covid-19.
Foto: dok istimewa
Anggota Komisi I Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mengkritik pemberitaan sejumlah media yang cenderung tak edukatif selama pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mengkritik pemberitaan sejumlah media yang cenderung tak edukatif selama pandemi Covid-19 atau corona ini. Padahal, media dinilainya memegang peran penting dalam pencegahan dan penanggulangan virus tersebut.

"Sayangnya banyak berita yang justru membuat cemas masyarakat, bukan malah menenangkan dan menyebar optimisme terkait Covid-19," ujar Syarief dalam rapat kerja bersama Dewan Pers, Senin (20/4).

Baca Juga

Pada masa seperti saat ini, sudah sebaiknya media memberikan informasi yang mengedukasi masyarakat perihal virus ini. Ia meminta mereka untuk sejenak melupakan jumlah pembaca untuk menanggulangi permasalahan ini.

"Untuk sementara kita berikan informasi positif saat sekarang ini, agar masyarakat tak takut dengan simpang siurnya suatu berita," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Hal senada juga diungkapkan oleh anggota Komisi I Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini. Ia menilai media saat ini gagal memberikan edukasi terkait penanganan virus Covid-19.

Salah satu contohnya, di sejumlah daerah masih terdapat masjid-masjid yang menggelar sholat berjamaah. Padahal Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa agar melakukan solat di rumah, untuk mencegah penularan virus ini.

"Saya berharap, Dewan Pers dan KPI mendorong pers dan lembaga penyiaran untuk memberikan pendidikan pembangunan kesadaram sosial," ujar Jazuli.

Namun, ia juga mengkritik Pemerintah yang terkadang tak satu suara dalam penanganan virus Covid-19. Hal ini dinilainya berdampak kepada pemberitaan media yang juga tak bisa secara masif menyampaikan informasi.

"Saya tahu pers juga bingung menyampaikan program pemerintah, di satu kementerian aja kadang tidak satu suara. Wajar kalau pers bingung apa yang harus disosialisasikan," ujar Jazuli.

Untuk itu, ia meminta semua pihak untuk bersatu di tengah masa sulit seperti ini. Agar penanganan virus corona dapat berjalan dengan baik dan tak menimbulkan korban lebih banyak lagi.

"Persoalan ini tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, harus sama-sama. Oleh karena itu harus dibangun kesadaran solidaritas sosialnya," ujar Ketua Fraksi PKS DPR itu.