Investasi Arab Saudi Bawa Angin Segar di Sektor Perikanan Indonesia

Selasa , 07 Mar 2017, 12:40 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Rahmad Handoyo.
Foto: dpr
Anggota Komisi IV DPR RI Rahmad Handoyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sudah menandatangani 11 Memorandum of Understanding (MOU) alias nota kesepahaman di berbagai bidang saat kunjungan Raja Arab baru-baru ini. Salah satu kerjasama yang di tandatangai dari 11 MOU adalah bidang kelautan dan perikanan.

 

Anggota Komisi IV DPR RI Rahmad Handoyo, mengatakan ini kesempatan dan momentum yang menguntungkan bagi Indonesia, setelah selama 47 tahun lamanya kunjugan raja Arab ke Indonesia. “Kita berharap pembangunan sektor kelautan dan perikanan kita semakin maju dan lebih baik lagi, kemudian dapat meningkatkan mutu dan promosi produk pertanian sehingga pemasarannya semakin luas yang berdampak pada meningkatnya nilai ekspor kita,” ucap Rahmad.

DPR Janji Tindaklanjuti Aspirasi Gubernur Lampung Soal Pendidikan

 

Menurutnya, berdasarkan data dari BPS dan KKP, nilai ekspor  bidang kelautan mencapai RP 869 miliar dan impor sekitar Rp 8 miliar. Artinya dari data tersebut pemerintah Indonesia tercapai surplus Rp 861 miliar.

 

“Kerjasama Indonesia dan  Saudi arabia di bidang perikanan dan kelautan kedepannya di harapkan terus berlanjut dan semakin meningkat.  Hal ini tentunya akan sangat berpengarah kepada seluruh lini yang terdapat di sektor perikanan dan kelautan kita,” kata dia.