DPR Apresiasi Komite Covid-19 Beri Bantuan ke 12 juta UMKM

Sektor UMKM menyumbang 60,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia

Kamis , 13 Aug 2020, 00:35 WIB
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi langkah cepat Komite Covid-19 dan PEN memberi bantuan untuk 12 juta UMKM.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi langkah cepat Komite Covid-19 dan PEN memberi bantuan untuk 12 juta UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Komite Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan segera  memberikan bantuan berbentuk dana hibah modal kerja kepada sebanyak 12 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam waktu dekat. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi langkah cepat Komite Covid-19 dan PEN tersebut.

"Kami menyambut baik dan mengapresiasi langkah cepat dari pemerintah, khususnya Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mengupayakan dalam waktu dekat merealisasikan program bantuan uang tunai senilai Rp 2,4 juta per pelaku UMKM," kata Dasco dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Rabu (12/8).

Baca Juga

Menurutnya, sektor UMKM, terutama sektor informal sangat mendominasi struktur perekonomian Indonesia. Data 2019 menunjukkan, sektor UMKM menyumbang 60,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) kita.

Dasco berharap, bantuan tersebut bisa dirasakan langsung oleh para pelaku UMKM sebagai modal usaha di masa pandemi Covif-19 ini. Politikus Partai Gerindra itu juga berharap bantuan tersebut mampu menggerakkan roda perekonomian secara optimal.

"Kemudian, yang juga penting diperhatikan adalah bantuan kredit dan subsidi bunga UMKM yang sudah berjalan, harus dipastikan terlaksana dengan baik dilapangan," ujarnya.

Sebelumnya pemerintah memastikan, bantuan sosial (bansos) produktif untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam bentuk dana hibah modal kerja sebesar Rp 2,4 juta per pengusaha akan dikucurkan pada bulan ini. Fasilitas tersebut akan diberikan kepada 12 juta pelaku UMKM, terutama usaha mikro dan ultra mikro, yang belum memiliki akses perbankan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah kini sedang melakukan pengumpulan data dan verifikasi untuk menentukan pelaku usaha yang memang berhak dan layak mendapatkan bansos produktif. "Mungkin pada saat atau sesudah 17 Agustus nanti, (diluncurkan) oleh Pak Presiden (Joko Widodo) atau Menteri terkait," tuturnya dalam Webinar Stimulus Pemerintah untuk Memperkuat UMKM, Selasa (11/8).