Menag: Peningkatan Kualitas Layanan Haji Sesuai Syariat

Manag sebut berbagai perbaikan layanan penyelenggaraan haji pada tahun ini.

dok kemenag
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, pihaknya melakukan peningkatan kualitas layanan haji pada musim haji tahun ini dengan tetap memperhatikan ketentuan syariah. Langkah itu, lanjut dia, diambil untuk mendukung ibadah jamaah Indonesia, baik ketika di Tanah Air maupun di Tanah Suci.

"Semua ikhtiar perbaikan layanan ini juga kita lakukan dengan memperhatikan ketentuan syariah," kata Menag Yaqut dalam keterangan di Jakarta, Senin (17/6/2024).
 
Ia menyampaikan pernyataan tersebut saat menjelang khutbah wukuf di Tenda Misi Haji Indonesia, di Arafah, Makkah, Arab Saudi, kemarin. Menurut sosok yang akrab disapa Gus Yaqut itu, penyelenggaraan ibadah haji dalam semangat menciptakan kemaslahatan. Pihaknya juga memberikan perhatian khusus pada jamaah haji Indonesia dari kalangan lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas. Ini sesuai dengan tema "Haji Ramah Lansia."
 
"Penyelenggaraan ibadah haji disesuaikan dengan kaidah dar’ul mafasid muqoddam ala jalbil mashalih, di mana menghindarkan mudarat atau hal-hal yang tidak baik haruslah diutamakan dibandingkan mendapatkan kebaikan-kebaikan," ujarnya.
 
Dia menjelaskan setiap layanan dan rangkaian ibadah haji ditentukan dengan pertimbangan kaidah di atas. Di samping itu, pihaknya juga selalu mendengarkan pendapat para ulama untuk memastikan, semua tahapan sesuai dengan syariat.
 
Ia mengungkapkan beberapa perbaikan layanan penyelenggaraan haji pada tahun ini. Misalnya, percepatan keimigrasian (fast track) jamaah di tiga embarkasi besar, yaitu Jakarta, Solo, dan Surabaya. Dengan begitu, durasi antrean di bandara Arab Saudi tidak lama.
 
Kemudian, katering jamaah haji menyajikan masakan bercita rasa Indonesia, termasuk penggunaan bumbu dan juru masak yang berasal dari Tanah Air. Bukan hanya untuk menjaga cita rasa khas kuliner Indonesia, hal ini juga berdampak meningkatkan ekspor Indonesia dan membangun ekosistem ekonomi haji yang prospektif.
 
Ia mengatakan, jamaah haji lansia dan disabilitas kini berjumlah sekira 45 ribu orang. Pelayanan untuk mereka mendapatkan perhatian khusus.
 
"Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih atas komitmen dan kerja keras para petugas ibadah haji yang tak kenal lelah melayani para jamaah Indonesia," kata Menag.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler