Massa Aksi Menginap di UGM Enggan Bubarkan Diri Sebelum Bertemu Rektor

Rencananya mahasiswa akan melanjutkan aksi hari ini.

Republika/Febrianto Adi Saputro
Sejumlah tenda terpasang di halaman Gedung Rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (28/5/2024) sore. Tenda tersebut akan digunakan mahasiswa untuk menginap di kampus hingga 3 Juni 2024 mendatang. Aksi menginap dilakukan sebagai penolakan terhadap kenaikan UKT di UGM.
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aksi memasang tenda dan menginap di kampus yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) masih berlangsung hinggga Kamis (30/5/2024). Mahasiswa enggan membubarkan diri sebelumn bertemu dengan Rektor UGM Ova Emilia.

"Kami tidak akan bubar sebelum Ova Emilia selaku rektor Universitas Gadjah Mada datang menemui kami," kata jubir Aliansi Mahasiswa UGM, Maulana, Jumat (31/5/2024).
 
Maulana mengatakan pada Kamis, mahasiswa sudah diminta untuk membubarkan diri dari halaman Rektorat Balairung. Peringatan tersebut muncul dari pihak Direktorat Kemahasiswaan UGM lantaran akan diadakan gladi bersih hari lahir Pancasila 1 Juni 2024.
 
"Per Jumat 31 Mei 2024 pukul 01.51, tidak ada upaya dari Rektorat untuk memenuhi tuntutan mahasiswa, begitupun Ova Emilia yang tak memberikan respons atas tuntutan mahasiswa," ucapnya.
 
Adapun sejumlah tuntutan mahasiswa antara lain mencabut seluruh kebijakan mengenai uang pangkal atau iuran lain di luar UKT yang berlaku di seluruh golongan UKT di UGM. ⁠Mahasiswa juga menolak untuk kembali ke sistem sebelumnya yang memberlakukan uang pangkal bagi golongan tertinggi atau Pendidikan Unggul jalur ujian mandiri. 
 
⁠"Kami menolak seluruh ajakan pertemuan dari pihak rektorat yang tidak menghadirkan Ova Emilia selaku rektor Universitas Gadjah Mada," tegasnya.

Rencananya mahasiswa akan melanjutkan aksi hari ini meskipun sudah diperingatkan untuk membubarkan diri. 

 
Berita Terpopuler