Juon tak Ingin Jadi Anak Durhaka, Izinkan bunda Maju Lagi di Pilkada Semarang

Juon melihat ibundanya masih punya semangat untuk selesaikan pekerjaan di Semarang.

Bowo Pribadi
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat meninjau program prmbuatan kisdam prnahan luapan air sungai di Perumahan Kluster Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Faras Razin Pradana atau akrab disapa Juon, putra semata wayang Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu akhirnya mengizinkan ibundanya maju kembali pada kontestasi pemilihan kepala daerah. Ia mendukung ibunda karena tak ingin menjadi anak yang durhaka.

"Kalau saya pribadi, Ibu maju kembali memang ada beberapa pertimbangan ya. Waktu itu ada ngobrol sama Ibu, dan waktu itu ibu apa enggak maju aja ya," katanya, di Semarang, Sabtu.

Baca Juga

Namun, kata dia, seiring waktu ternyata dukungan dari berbagai elemen masyarakat berdatangan terhadap sang ibunda untuk mencalonkan kembali sebagai Wali Kota Semarang periode mendatang.

Juon juga melihat ibundanya masih memiliki semangat yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) yang tersisa dan membuat Kota Semarang menjadi lebih baik.

"Tentu bagi saya pribadi, tentu saja menjadi anak yang durhaka kalau melarang ibu saya yang tentunya masih punya semangat kuat untuk Kota Semarang," katanya.

Ia berharap nantinya sang ibunda bisa menjadi lebih bersemangat lagi dan mengurus Kota Semarang, dan tentunya mudah-mudahan mendapatkan doa restu dari masyarakat.

"Dan proses ini sebagai salah satu proses demokrasi yang kita lewati dan masyarakat bisa menilai. Insya Allah bisa menjadi pemimpin yang lebih baik untuk ke depannya," katanya.

Namun yang pasti, kata dia, keluarga besar sangat mendukung dan mendorong Ita, sapaan akrab Hevearita untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang masih banyak di Kota Semarang.

"Keluarga besar insya Allah sangat mendukung ibu dan tentunya kemarin hasil diskusi sama saya, PR ibu tentu masih banyak. Namun, kami semua siap mendukung ibu sebagai pemimpin yang lebih baik lagi," katanya.

Juon mengakui, hubungannya dengan sang ibunda selama ini lebih dari sekadar ibu dan anak, tetapi juga sebagai sahabat sehingga lebih banyak berdiskusi dalam melihat berbagai persoalan atau memutuskan sesuatu.

"Komunikasi khusus (dengan ibu, red.) tidak ada, lebih ke ibu sih ga ada. Jadi memang saya sama mama seperti sahabat, lebih dari sekadar ibu dan anak. Lebih ke diskusi ke depan apakah mama mau lagi apa enggak? Ternyata masyarakat masih sangat menanggapi positif," katanya.

"Saya pun, ya, udah kalau memang semua masih positif dan mama memang merasa masih nyaman, ya, monggo enggak apa-apa. Kalau misalnya melarang tapi melihat antusiasme masyarakat sangat tinggi tentu saja sama saja kita mengecewakan masyarakat." 

Mengenai ayahandanya, Alwin Basri yang tidak terlihat saat pengambilan formulir pendaftaran bakal calon wali kota di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, Juon mengatakan pengambilan formulir memang hanya didampingi dirinya.

"Gantian, nanti papa (dampingi, red) saat pengembalian formulir," pungkas Juon.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu akhirnya mengambil formulir pendaftaran bakal calon wali kota Semarang pada penjaringan yang digelar DPC PDIP Kota Semarang, Sabtu, setelah sempat mengungkapkan keinginannya untuk pensiun.

Ita beralasan ingin pensiun agar bisa lebih fokus kepada keluarga, terutama dorongan sang anak, Juon, untuk beristirahat dari kesibukannya sebagai birokrat dan orang nomor satu di Kota Semarang.

Namun, ia mengaku mendapatkan instruksi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk maju kembali pada kontestasi Pilkada Kota Semarang 2024.

"Atas instruksi atau dhawuh Ibu Ketum (Mega, red.), saya bisa maju kembali sebagai salah satu kader perempuan di PDIP sehingga bismillah," katanya.

Ia juga sudah meminta izin kepada anaknya yang akhirnya menyetujui untuk bisa maju kembali untuk periode lima tahun ke depan sebagai Wali Kota Semarang.

"Ini menjadi semangat saya. Apalagi karena sudah ada instruksi dan dawuh dari Ibu Ketum dan senior-senior partai, baik di DPP, DPD, maupun DPC PDIP. Tentunya, ini amanah yang harus dilakukan," katanya.

 
Berita Terpopuler