Umat Muslim di Dunia Bersiap Rayakan Idul Fitri dengan Berbagai Tradisi

Di Mesir, keluarga ikut serta dalam sholat Idul Fitri di tengah suasana yang meriah.

EPA-EFE/FAZRY ISMAIL
Umat muslim saling berpelukan usai menunaikan sholat Idul Fitri di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (22/4/2023).
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam di seluruh dunia akan segera mengucapkan selamat tinggal pada bulan suci Ramadhan dan mulai merayakan hari raya Idul Fitri. Idul Fitri ditandai dengan sholat berjamaah dan perayaan yang biasanya mencakup kunjungan keluarga, kumpul-kumpul, dan baju baru.

Tahun ini, Idul Fitri akan datang tepat setelah perang Israel-Hamas melewati tonggak sejarah suram yang telah berlangsung selama setengah tahun.

Sebagaimana dilansir dari laman Aawsat pada Ahad (7/4/2024), disampaikan bahwa selama bulan puasa Ramadhan 2024, ketika umat Islam di seluruh dunia menikmati tradisi komunitas mereka yang beragam, advokasi, doa, dan amal untuk warga Palestina di Gaza menjadi perhatian utama banyak orang.

Idul Fitri adalah hari libur Islam yang menandai akhir Ramadhan, bulan di mana umat Islam yang taat berpuasa setiap hari dari fajar hingga matahari terbenam. Ramadhan adalah saat memperbanyak ibadah, bersedekah, dan beramal shaleh.

Islam mengikuti kalender lunar sehingga Ramadhan dan Idul Fitri berputar berdasarkan musim. Tahun ini, hari pertama Idul Fitri diperkirakan jatuh pada sekitar tanggal 10 April 2024. Tanggal pastinya mungkin berbeda antarnegara dan komunitas Muslim.

Di Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, banyak orang yang melakukan eksodus (mudik) ke kampung halaman untuk merayakan hari raya bersama orang-orang terkasih. Tahun ini, diperkirakan 193,6 juta orang mudik dan melintasi kepulauan yang luas di Indonesia untuk merayakan Idul Fitri di kampung halaman masing-masing.

Dalam dua tahun terakhir perayaan Idul Fitri, masyarakat Indonesia berdesakan di kereta api, kapal feri, bus, dan sepeda motor saat keluar dari kota-kota besar di tengah kemacetan lalu lintas yang parah untuk kembali ke desa masing-masing guna merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Baca Juga

Selanjutnya...

Masyarakat dengan dengan kotak-kotak hadiah untuk keluarga membentuk antrean panjang di stasiun bus dan kereta api. Sebelum hari raya, pasar-pasar populer dipenuhi pembeli yang membeli pakaian, sepatu, kue, dan permen.

Di Malaysia, umat Islam juga mempunyai tradisi mudik saat Idul Fitri. Hari pertama biasanya diawali dengan sholat subuh di masjid, memohon ampun kepada keluarga dan sahabat, serta ziarah ke makam orang tersayang.

Ada semangat open house di mana teman dan keluarga saling berkunjung untuk merayakan Idul Fitri dan menikmati hidangan tradisional seperti ketupat, nasi yang dimasak dalam kantong daun lontar, dan daging rendang. Muslim yang lebih tua memberikan uang dalam bungkusan hijau kepada anak-anak dan tamu yang berkunjung ke rumah mereka.

Di Mesir, keluarga ikut serta dalam sholat Idul Fitri di tengah suasana yang meriah. Banyak yang mengunjungi saudara, teman atau tetangga dan ada pula yang berwisata ke tempat-tempat liburan.

Anak-anak, yang biasanya mengenakan pakaian Idul Fitri atau pakaian baru, menerima hadiah uang tunai tradisional yang dikenal sebagai “eidiya.” Membuat atau membeli kue Idul Fitri yang ditaburi gula halus adalah salah satu cara menandai hari raya di negara Mesir.

Di Amerika Serikat, di mana umat Islam merupakan minoritas yang beragam secara etnis dan ras, banyak yang berkumpul untuk melaksanakan sholat Idul Fitri dan menghadiri festival. Festival umumnya menampilkan kegiatan menyenangkan untuk anak-anak dan keluarga. Ini sering kali mencakup hal-hal, seperti melukis wajah dan memutar balon.

 
Berita Terpopuler