Gerak Cepat Proses Naturalisasi Pemain Keturunan Jelang Indonesia Vs Vietnam

Total kini ada 12 pemain keturunan atau naturalisasi di skuad asuhan Shin Tae-yong.

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Calon pemain naturalisasi tim nasional sepak bola Indonesia Jay Noah Idzes (kiri) bersiap menjalani pengambilan sumpah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) di Jakarta, Kamis (28/12/2023). Jay yang merupakan pemain dari Serie B Liga Italia bersama Venezia tersebut telah resmi menjadi WNI.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Afrizal Rosikhul Ilmi, Frederikus Bata, Antara

Baca Juga

Pekan lalu, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-Yong (STY) merilis 28 nama yang dipanggilnya untuk melakoni dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam. Dalam daftar panggilan itu masuk nama-nama pemain baru yang merupakan warga keturunan.

Tak lama setelah daftar 28 pemain dirilis STY, pada Kamis (7/3/2024), Komisi X dan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dalam rapat kerja di gedung DPR RI, Jakarta, memutuskan menyetujui rekomendasi permohonan kewarganegaraan calon pemain timnas Indonesia atas nama Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes.

"Alhamdulillah rapat kerja ini berjalan lancar dan kami (PSSI) dalam posisi menunggu ketiga pemain itu kapan mau diambil sumpahnya," kata Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Yunus Nusi seperti dilansir laman resmi PSSI, Kamis.

Dengan disetujuinya ketiga pemain itu di parlemen, saat ini Indonesia sudah memiliki 12 pemain naturalisasi yaitu Jordi Amat, Sandy Walsh, Rafael Struick, Shayne Pattynama, Marc Klok, Ivar Jenner, Justin Hubner, Jay Idzes, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Maartin Paes, dan Nathan Tjoe-A-On.

Delapan nama awal sudah menjadi warga negara Indonesia (WNI), sedangkan empat nama terakhir tinggal menunggu sumpah WNI. Satu nama pemain yang baru merampungkan naturalisasi Jay Idzes, serta tiga calon pemain naturalisasi lainnya Thom, Ragnar, dan Nathan telah masuk skuad timnas Indonesia yang akan menjalani dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua Grup F melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada 21 Maret dan di Stadion My Dinh, Hanoi pada 26 Maret.

Anggota Exco PSSI, Endri Erawan, optimistis tiga pemain naturalisasi terbaru, yakni Thom Haye (SC Heerenven), Ragnar Oratmangoen (Fortuna Sittard), dan Nathan Tjoe-A-On (SC Heerenveen) bisa membela timnas Indonesia saat melawan Vietnam di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan ini. 

Endri mengakui, pihaknya tengah berusaha untuk mempercepat proses naturalisasi ketiga pemain tersebut. Endri juga merasa yakin, Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On, dan Ragnar Oratmangoen bakal bergabung dan membela Timnas Indonesia melawan Vietnam di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Insya Allah yakin gabung, prosesnya sedang dipercepat oleh Ketua Umum oleh pak Erick (Thohir). Mudah-mudahan prosesnya selesai sebelum kita (tim) tanggal 17 (Maret) kumpul di Jakarta," kata Endri.

Di samping itu, Endri yang juga menjabat sebagai Manajer Timnas Indonesia mengatakan PSSI akan tetap mendaftarkan tiga nama itu ke dalam skuad. "Yang jelas kita daftarkan, nama-nama tersebut akan kita daftarkan. Semua sudah kita persiapkan, dan STY sudah menghubungi langsung pemain tersebut di klubnya masing-masing," kata dia.

"Dan mudah-mudahan dengan adanya sinergi antara pelatih dan PSSI ini bisa dipercepat proses naturalisasi ketiga pemain itu," ujar Endri Erawan. 

Pemain keturunan Indonesia, Jay Idzes mengatakan dirinya sudah tidak sabar melakukan debut bersama Timnas Indonesia. Pemain yang merumput di klub Serie B, Venezia, tersebut saat ini dalam kondisi siap membela Indonesia.

Jay Idzes resmi mengantongi paspor Indonesia sejak 28 Desember 2023. Jay mengucap sumpah setia sebagai warga negara Indonesia (WNI) di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) DKI Jakarta.

Proses perpindahan federasi Jay Idzes dari KNVB (Belanda) ke PSSI (Indonesia) juga sudah rampung sejak Februari lalu. Karena itu, Jay tinggal menunggu waktu untuk melakukan debut bersama timnas Indonesia.

"Tentu saja saya merasa sangat bangga. Ini (membela timnas Indonesia) merupakan suatu kehormatan besar bagi saya dan keluarga saya," kata Jay Idzes dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (13/3/2024).

 

Caketum PSSI, Erick Thohir, menjadi kandidat kuat di KLB PSSI 2023 di Hotel Shangri La, Jakarta, pada Kamis (16/2/2023). - (Republika.co.id)

 

Pengamat sepak bola Sigit Nugroho menilai dikotomi antara pemain naturalisasi dengan lokal mulai luntur di Indonesia. Sigit mengatakan fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di sejumlah negara seperti Filipina hingga Australia.

"Dalam sepak bola yang pragmatis seperti sekarang, dikotomi pemain naturalisasi dengan produk lokal memang mulai luntur. Filipina hampir 90 persen pemainnya bule. Australia bahkan tak memakai pemain Aborigin, yang jadi penduduk utama Benua Kanguru," kata Sigit Nugroho saat dihubungi pewarta, Jumat, pekan lalu.

Menurut Sigit, dengan banyaknya pemain naturalisasi yang dipanggil ke skuad Garuda itu menjadi cermin atau indikator kualitas Liga Indonesia. Ia menjabarkan bahwa masih belum banyak pemain dari produk liga domestik yang layak bertarung di level Asia hingga dunia.

"Memang banjir pemain naturalisasi seperti jadi cermin atau indikator kualitas Liga Indonesia. Faktanya, memang belum banyak pemain produk liga domestik yang layak bertarung di level Asia, apalagi dunia. Bahkan Asnawi Maungkualam dan Arhan Pratama pun mengasah diri di liga luar Indonesia," ujar Sigit.

Sigit mengatakan, pemanggilan pemain naturalisasi di Indonesia tergantung dari mana kacamata dan prospek yang digunakan untuk melihat. Menurutnya hal tersebut tentu akan merugikan pelatih dan pembina sepak bola lokal. Namun jika dilihat dari kondisi timnas Indonesia saat ini, kehadiran pemain naturalisasi di skuad Shin Tae-yong tersebut juga menguntungkan karena memberikan kedalaman skuad dan menciutkan mental lawan.

"Selain menyangkut reputasi Shin Tae-yong, juga memainkan separuh atau lebih pemain naturalisasi bisa mengecilkan mental lawan. Lihat saja media-media Vietnam rajin mengulas hadirnya pemain-pemain naturalisasi, yang kian hari kain ada perbaikan level. Sebut saja Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen, yang terbiasa berlaga di liga level A di Eropa," ujar Sigit.

 

Bek Do Duy Manh menjadi salah satu dari 33 pemain yang dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) timnas Vietnam menjelang putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Indonesia pada 21 dan 26 Maret 2024. Duy Manh mengetahui dari media massa bahawa timnas Indonesia akan diisi oleh banyak pemain naturalisasi.

Ia mengakui tim Merah Putih sebelumnya sudah sulit dikalahkan, ditambah sekarang dengan banyak kekuatan baru. Tapi ia pun mempertanyakan sebenarnya yang akan mereka lawan apakah timnas Indonesia atau timnas Belanda.

"Melalui informasi di media, saya mengetahui bahwa Indonesia telah melakukan naturalisasi hingga 11 pemain. Mereka saat ini memiliki banyak pemain yang bermain di luar negeri dengan keahlian yang baik," kata pemain berusia 27 tahun tersebut.

"Sebenarnya sebelum itu Indonesia masih bukanlah tim yang mudah untuk dilawan. Mereka memiliki cara bertarung yang sengit dan agresif. Kini, tim tersebut kembali dinaturalisasi secara massal. Kadang-kadang kami saling meledek, mengatakan kami tidak tahu apakah kami akan bermain melawan tim Belanda atau Indonesia," ujarnya menambahkan. 

Kendati demikian, hal itu tidak membuat Duy Manh gentar. Menurutnya, Vietnam juga mempunyai pemain berkualitas, dan meyakini akan memberikan perlawanan sengit di pertandingan nanti.

"Tim Vietnam juga punya pemain berkualitas, jadi kami tidak takut, walau (beberapa pemain) Indonesia dinaturalisasi. Saya harus berusaha keras untuk mempertahankan performa dan kondisi fisik untuk menunjukkan potensi penuh saya, dan berkontribusi untuk tim Vietnam," ujarnya. 

 

Gagasan penting Erick Thohir untuk Liga 1 musim baru. - (Republika)

 
Berita Terpopuler