Fans Serukan Minho SHINee Berhenti Minum Starbucks, Melek Soal Genosida di Gaza

Unggahan foto Minho SHINee minum Starbucks dipenuhi kritik dari fans di Instagram.

EPA-EFE/YONHAP SOUTH KOREA OUT
Minho, salah seorang personel SHINee. Unggahan Minho yang memperlihatkan dirinya menikmati minuman dari Starbucks menuai kritik dari penggemar.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Penyanyi dan aktor Minho dari grup K-pop SHINee menuai kritik pedas setelah mengunggah serangkaian foto di akun Instagram-nya, termasuk foto dirinya yang sedang menikmati minuman dari Starbucks. Kritik ini muncul di tengah-tengah boikot global terhadap merek tersebut.

Dalam postingan terbarunya, Minho membagikan momen-momen dari kunjungannya ke Tokyo Metropolitan Art Museum, Jepang, setelah menghadiri SHINee World VI (Perfect Illumination) Japan Final Live di Tokyo Dome. Slide pertama dari serangkaian foto itu menarik perhatian penggemar karena Minho terlihat sedang menikmati minuman dari Starbucks.

Baca Juga

Komentar di unggahan Minho dipenuhi dengan kritik dari penggemar yang kecewa dengan keputusannya untuk tetap memasukkan merek yang sedang diboikot. Mereka menyerukan Minho untuk tidak mendukung merek yang terlibat dalam kontroversi politik atau pelanggaran hak asasi manusia.

"Minho sayang, kami memboikot Starbucks karena keterlibatan mereka dalam genosida warga Palestina. Silakan beli kopimu di tempat lain. Aku yakin Korea punya banyak jaringan kopi lokal yang lebih bagus daripada Starbucks," kata @junj16***, dilansir Koreaboo, Jumat (1/3/2024).

"Jangan Starbucks," kata @sorab***.

"Bukan sahabat Starbucks," kata @manicpixiejooy***.

"Minho harap mewaspadai dan jangan minum produk kopi itu karena mendukung genosida," kata @ninikpe***.

"Minho tolong didik dirimu dan lebih waspada dengan genosida yang terjadi di Palestina, yang sudah terjadi selama 76 tahun. Starbucks adalah salah satu brand yang diasosiasikan dengan Israel, dan keuntungan mereka dipakai untuk mendanai bencana tersebut," kata @hannaaadul***.

"Minho, demi Tuhan, kami boikot Starbucks. Tolong edukasi dirimu Minho. Aku tahu kamu orang yang baik," kata @taemp***.

Boikot terhadap Starbucks telah mencuat sejak beberapa waktu karena merek tersebut disinyalir terlibat dalam isu-isu politik kontroversial, terutama soal konflik Israel-Palestina. Penggemar mengingatkan Minho tentang boikot global yang masih berlangsung dan menekankan pentingnya memilih merek yang sesuai dengan nilai-nilai moral.

Selain itu, banyak penggemar yang menyarankan agar Minho membeli minuman dari kedai kopi lokal yang mendukung komunitas setempat sebagai alternatif dari membeli dari rantai kopi internasional yang kontroversial. Penggemar K-Pop tidak hanya mengkritik Minho, tetapi juga anggota grup lainnya yang terlibat dalam promosi merek yang diboikot.

Kritik ini menyoroti kesadaran akan isu-isu sosial dan politik di kalangan penggemar K-pop. Selebritas Korea mendapat tekanan untuk memilih merek yang sesuai dengan nilai-nilai yang mereka wakili.

Kritik dari para penggemar menunjukkan perasaan umum yang berkembang di kalangan masyarakat internasional terhadap Starbucks dan perannya dalam konflik di Palestina. Starbucks menjadi subjek boikot setelah terlibat dalam perselisihan dengan serikat pekerja atas penggunaan logo sebagai janji dukungan terhadap Palestina.

Starbucks menegaskan bahwa mereka netral dalam konflik tersebut. Hanya saja, ketika serikat pekerja menggunakan logo mereka untuk menyuarakan dukungan politik terhadap Palestina, perusahaan tersebut mengambil tindakan terhadap para karyawan.

Sikap yang diambil Starbucks dianggap kontroversial dibandingkan dengan citra perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai pendukung kebebasan dan keberagaman. Sejak itu, Starbucks telah menghadapi tekanan besar dari masyarakat.

Beberapa toko bahkan mengalami penurunan pendapatan dan penutupan di beberapa negara. Starbucks telah melakukan upaya untuk menyelesaikan konflik dengan serikat pekerja dan berupaya menjaga hubungan baik dengan pelanggannya.

Meskipun Minho belum memberikan tanggapan resmi terhadap kritik tersebut, postingannya telah memicu diskusi yang luas di media sosial tentang tanggung jawab selebritas dalam memilih merek yang mereka dukung.

 
Berita Terpopuler