Gejala DBD Mirip Demam Biasa, Jangan Lengah Ketika Suhu Tubuh Membaik

Kenali ciri khas demam pada penyakit demam berdarah dengue.

www.freepik.com
Nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab penyakit DBD (ilustrasi). Salah satu faktor yang menyebabkan kematian akibat DBD adalah pasien terlambat dibawa ke rumah sakit.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demam yang sebenarnya pertanda demam berdarah dengue (DBD) sering dianggap demam biasa oleh penderita maupun keluarganya. Alhasil, mereka terlambat dibawa ke rumah sakit.

"Yang tadinya dianggap sebagai demam biasa, sebenarnya kasus demam berdarah," kata Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD, Ph.D dalam video sambutan saat acara "Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga terhadap Ancaman Dengue/DBD" di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Dante mengungkapkan, angka kematian akibat demam berdarah mencapai 1-50 hingga 50-122. Salah satu faktor yang menyebabkan kematian akibat DBD adalah pasien terlambat dibawa ke rumah sakit.

Merujuk data Kementerian Kesehatan, Dante mengatakan situasi dengue di Indonesia menunjukkan angka kasus mencapai 98.071 pada tahun 2023 dengan 764 angka kematian. Sementara itu, pada 2022, yakni 143.176 kasus dengan angka kematian mencapai 1.236.

Pemerintah, lanjut Dante, telah melakukan berbagai upaya pengendalian dengue, mulai dari larvasida sekitar tahun 1980-an, fogging (pengasapan) mulai tahun 1990-an, kemudian program Jumantik tahun 2000-an.

"Mudah-mudahan kita mendapatkan berbagai upaya lagi yang lebih maju dan lebih baik serta lebih dini dalam upaya untuk mengatasi demam berdarah dengue pada masa yang akan datang," kata dia.

Baca Juga

Gejala khas DBD ...

Dokter dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD-KPTI, Ph.D, mengatakan demam pada DBD bisa berlangsung beberapa hari lalu membaik, sehingga sering kali dianggap sembuh oleh pasien. Kondisi itu bisa menyebabkan keterlambatan penanganan lalu berkontribusi pada kasus yang berat.

"Yang kita perlu curiga, satu demamnya mendadak, jadi pagi-pagi masih olahraga tiba-tiba sore langsung demam tinggi, kemudian ada sakit kepala luar biasa, lalu saat diperiksa ada pembesaran hati," kata Prof Erni.

Tiga fase demam pasien DBD. - (Republika)


Anak-anak, menurut Prof Erni, rentan terkena DBD. Angka kematian akibat DBD lebih banyak pada kelompok usia 5-16 tahun.

"Pada orang dewasa, kasus DBD bisa menjadi berat akibat penyakit penyerta, seperti hipertensi dan diabetes," ungkap Prof Erni.

 
Berita Terpopuler