Terungkap Motif Ayah Tega Bunuh Empat Anaknya di Jagakarsa Versi Pengakuan Pelaku

Panca mengaku menyesal dan sedih telah membunuh empat anaknya.

Dok Republika
Sebuah pesan misterius ditemukan di rumah lokasi empat bocah tewas terkunci di sebuah kamar di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).
Rep: Ali Mansur Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan mengungkapkan motif Panca Darmansyah (41 tahun) tega menghabisi nyawa empat anak kandungnya secara bergiliran di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Motif ini juga yang membuat Panca diduga melakukan kekerasan rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya berinsial DM.

Baca Juga

Berdasarkan pengakuan tersangka kepada polisi, perbuatan keji itu dilakukan Panca karena cemburu dan kecewa kepada istrinya. Panca mengaku cemburu dan menduga ada orang ketiga dalam rumah tangganya.

“Motif yang bersangkutan melakukan perbuatannya ditengarai dikarenakan adanya rasa kecemburuan atau rasa kekecewaan yang bersangkutan terhadap istrinya. Merasa cemburu adanya dugaan orang lain di dalam rumah tangga,” ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi kepada awak media, Rabu (20/12/2023).

Kendati demikian, Henrikus Yossi mengatakan, pihak penyidik tidak menelan mentah-mentah pengakuan dari Panca. Pihaknya akan mendalami pengakuan tersebut dan meminta keterangan terhadap DM dan keluarganya.

Pihak kepolisian juga belum membeberkan siapa pihak ketiga yang membuat Panca cemburu dan kecewa kepada istrinya tersebut. “Ini yang masih terus kami dalami tentu saja informasi tersebut tidak boleh kami terima mentah-mentah, melainkan kami harus terus mendalami termasuk juga dalam pemeriksaan saudari DM dan pihak keluarga,” kata Henrikus Yossi.

Pertengkaran dengan istri...

 

Dari hasil kegiatan olah tempat kejadian perkara (TKP), kata Henrikus Yossi, pihak penyidik mendapatkan rekaman video sebelum dan setelah kejadian. Dalam rekaman sebelumnya, tersangka Panca menyampaikan bahwa ini adalah rekamannya yang terakhir bersama keempat anaknya.

Lalu, di rekaman setelah peristiwa meninggalnya tempat anak tersebut yang bersangkutan juga merekam kondisi keempat anaknya yang sudah dalam kondisi tidak bernyawa. “Yang bersangkutan menyampaikan terdengar dalam video itu ada rasa, maafnya kepada anak-anaknya. Yang bersangkutan meminta maaf kepada anak-anaknya,” tutur Henrikus Yossi.

Menurut Henrikus Yossi, pada Ahad (3/12/2023) pagi, Panca ini sempat berkomunikasi dengan istrinya yang berada di rumah sakit umum daerah (RSUD) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, melalui aplikasi WhatsApp. Dalam percakapan tersebut kembali terjadi pertengkaran.

Sehari sebelumnya, pada Sabtu (2/12/2023) diduga terjadi KDRT yang membuat istrinya dilarikan ke rumah sakit dan Panca dilaporkan ke Polsek Jagakarsa.

“Ketika terjadi pertengkaran tsb, kemudian komunikasi tidak berlanjut. Komunikasi tidak berlanjut, ada pembicaraan yang terputus, hal inilah kemudian semakin membulatkan tekad yang bersangkutan untuk melakukan aksi kejinya menghilangkan nyawa dari keempat anaknya,” kata Henrikus Yossi menegaskan.

Tatapan kosong Panca saat dihadirkan...

 

 

Tersangka kasus pembunuhan empat anak kandung di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Panca Darmansyah resmi ditahan oleh Polres Metro Jakarta Selatan. Hal itu dilakukan setelah yang bersangkutan menjalani perawatan medis dan observasi kejiwaan di rumah sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. 

“Per hari ini tanggal 20 desember 2023 Saudara Panca sudah kami bawa ke Polres Metro Jakarta Selatan dan selanjutnya terhadap yang bersangkutan dilakukan penahanan dan proses penyidikan akan terus berlanjut," kata Henrikus Yossi.

Dalam kesempatan itu, Panca sudah mengenakan seragam tahanan berwarna orange. Sorotan matanya tampak kosong pada saat dihadirkan di depan awak media dengan kedua tangan yang diborgol ke belakang dan dia dikawal dua anggota polisi berpakaian preman. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya saat ditanya awak media. 

“Saat ini tim kedokteran dari rumah sakit Polri dalam proses penyusunan hasil pemeriksaan tapi dari kesimpulan awal yang sudah diinformasikan kepada penyidik, yang bersangkutan layak untuk dilanjutkan proses hukum untuk layak secara kejiwaan mengikuti atau melaksanakan segala proses penegakan hukum,” tegas Henrikus Yossi.

Mengaku menyesal dan sedih...

Pengacara Panca Darmansyah, Amriadi Pasaribu menyebut, kliennya mengaku menyesal dan sedih telah menghilangkan nyawa keempat anaknya sendiri. “(Panca) sangat sedih dan menyesali perbuatannya. Kepada anak-anaknya turut berduka cita atas hilangnya anak yang tidak bersalah. Kalau untuk pesan dari P, merasa sedih,” tutur Amriadi, Ahad (11/12/2023).

Menurut Amriadi, tersangka Panca bahkan berkeinginan untuk menyaksikan pemakaman keempat anaknya di tempat pemakaman umum (TPU) Perigi, Sawangan, Depok, pada Ahad (10/12/2023) lalu. Namun, keinginan tersebut tidak dapat dipenuhi. 

“Dia ingin melihat terakhir pemakaman anaknya,” ungkap Amriadi.

Kendati demikian, Amriadi belum dapat membeberkan perihal dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diduga menjadi pemicu peristiwa pembunuhan sadis yang dilakukan Panca kepada keempat anaknya. Sebab, saat dia masih mempelajari keterangan Panca yang didapatnya.

“Sudah bercerita ke saya tapi saya masih mempelajari terkait peristiwa. Itu saya pelajari dulu semuanya,” tutur Amriadi.

Polisi mengabaikan banyak laporan KDRT. - (Republika)

 
Berita Terpopuler