BMKG: Gempa Gunungkidul Dipicu Aktivitas Sistem Sesar Opak

Belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

www.keyt.com
Gempa bumi (ilustrasi)
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gempa M 3,6 mengguncang wilayah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu (13/12/2023) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi  dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa dipicu oleh aktivitas di sistem sesar opak.
 
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga dipicu oleh aktivitas di Sistem Sesar Opak," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Kamis (14/12/2023).
 
Sebelumnya gempa tektonik terjadi pukul 22:15 WIB. Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M 3,6.
 
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7.94° LS; 110.49° BT tepatnya di darat pada jarak 14 km arah barat laut Gunungkidul dengan kedalaman 16 Km," ujarnya.
 
Guncangan ikut dirasakan di daerah Gunungkidul, Bantul, dan Kulonprogo. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
 
 "Hingga Rabu, 13 Desember 2023 pukul 23.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan terdapat 15 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," kata Daryono.

 
Berita Terpopuler