Kebersamaan dan Kasih Sayang Novita untuk Putra Kesayangannya Berakhir di Marapi

Ibu dan anak itu ditemukan meninggal usai erupsi Gunung Marapi.

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Mobil ambulan membawa korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi, di posko bencana Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023). Basarnas merilis sebanyak 11 orang pendaki meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi pada Ahad (3/12/2023), keluarga diminta langsung menunggu di RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi untuk identifikasi korban.
Rep: Febrian Fachri Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI--Erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat, pada Ahad (3/12/2023) kemarin menyimpan banyak cerita. Salah satunya adalah tentang kekuatan cinta dan kasih sayang antara ibu bernama Novita Intan Sari (39 tahun) dan putranya Wahlul Alde Putra (19). Ibu dan anak ini adalah warga Lubuk Minturun Kota Padang.

Cerita tentang Novita dan Alde ini ramai menjadi pembicaraan warganet di media sosial. Sebuah keputusan berani yang diambil Wahlul menjadi awal kisah perjalanan ini. Wahlul memang seorang pendaki berpengalaman.

Baca Juga

Kali ini, Wahlul ingin berbagi pengalaman mendaki dengan ibunya yang belum pernah merasakan keindahan puncak Gunung Marapi. Novita, yang biasanya hanya menjadi pendengar cerita dan melihat foto-foto indah yang diabadikan oleh putranya, juga bersemangat untuk mengikuti jejak Wahlul.

Persiapannya dilakukan dengan penuh antusiasme, mencerminkan semangat seorang ibu yang siap menghadapi tantangan demi berbagi momen berharga bersama anaknya. Akhirnya pada Ahad lalu, Novita dan Wahlul mencapai puncak bersama-sama. Foto-foto dan video kebersamaan mereka, diabadikan dan turut dibagikan di media sosial.

Ditemukan di hari berbeda...

Namun, takdir berkata lain. Saat mereka masih mencicipi kebahagiaan di puncak, bencana erupsi terjadi. Gunung Marapi yang sebelumnya tenang, tiba-tiba memuntahkan lava dan awan panasnya. Petualangan yang penuh cerita itu berubah menjadi tragedi mendalam.

Ketika kabar erupsi mencapai telinga keluarga dan teman-teman Novita dan Wahlul. “Novita dan Wahlul dikenang bukan hanya sebagai korban bencana alam, tetapi juga sebagai pahlawan cinta dan petualangan. Proses evakuasi menjadi simbol penghormatan terakhir bagi dua pendaki yang telah berbagi tawa, kebahagiaan, dan tantangan bersama-sama,” ucap warganet melalui media sosial TikTok.

Kedua jenazah itu kini telah berpulang ke tanah kelahiran mereka di Lubuk Minturun, Kota Padang. Dalam upacara pemakaman yang haru, keluarga, teman-teman dan masyarakat setempat menyatukan doa dan penghormatan terakhir bagi Novita dan Wahlul.

Tim gabungan menemukan jenazah Wahlul dan Novita di hari yang berbeda. Wahlul ditemukan pada Selasa (5/12/2023). Sedangkan jasad ibundanya ditemukan, Rabu (6/12/2023).

Berdasarkan data yang telah dihimpun, saat Gunung Marapi erupsi, terdapat 75 orang yang sedang melaksanakan aktivitas pendakian. Sebanyak 52 orang dari para pendaki itu dinyatakan selamat setelah berhasil dievakuasi saat terjadinya erupsi. Sisanya 23 orang meninggal dunia, termasuk Wahlul dan Novita.

 
Berita Terpopuler