Menteri Keadilan Sosial Spanyol Dicopot karena Bela Palestina?

Belarra adalah menteri Spanyol yang sangat vokal dalam memperjuangkan Palestina.

EPA-EFE/JUAN CARLOS HIDALGO
Spanish Social Rights and Agenda 2030 minister Ione Belarra during the press conference after the cabinet meeting held at Moncloa Palace in Madrid, Spain, 20 April 2021.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan kabinet baru pada Senin (20/11/2023), setelah pekan lalu terpilih kembali untuk memimpin Spanyol. Namun, dalam kabinet baru ini, nama Ione Belarra yang merupakan menteri keadilan sosial tidak tercantum dalam kabinet baru tersebut.

Belarra adalah menteri Spanyol yang sangat vokal dalam memperjuangkan Palestina. Dia mendesak komunitas internasional untuk memberikan sanksi kepada Israel, yang melakukan genosida terencana terhadap warga Palestina di Gaza. Belarra juga mengecam para pemimpin dunia karena bersikap standar ganda ketika menanggapi perang Rusia-Ukraina dan perang Israel-Palestina. 

Baca Juga


Banyak menteri dengan portofolio paling senior akan tetap memegang jabatan mereka. Beberapa di antaranya Nadia Calvino sebagai menteri perekonomian, Yolanda Diaz sebagai menteri tenaga kerja, Teresa Ribera sebagai menteri lingkungan hidup, dan Maria Jesus Montero, yang sebelumnya memegang jabatan sebagai menteri keuangan dan kini ditunjuk sebagai wakil perdana menteri keempat.

Felix Bolanos, yang secara luas dianggap sebagai tangan kanan Sanchez, juga semakin memegang peranan penting. Dia diangkat sebagai menteri kehakiman. Sementara menteri dalam negeri, pertahanan, luar negeri, dan pertanian tidak berubah.

Salah satu perbedaan besar dengan pemerintahan sebelumnya adalah pencopotan politisi yang mewakili Partai Podemos.  Pada pemilu Juli, kandidat sayap kiri Spanyol mencalonkan diri di bawah partai payung Sumar, tapi mereka kehilangan jabatan di kabinet.

Irene Montero dari Partai Podemos, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri kesetaraan digantikan oleh Ana Redondo dari Partai Sosialis. Sementara Belarra, yang merupakan sekretaris jenderal Partai Podemos dan mantan menteri keadilan sosial digantikan oleh Pablo Bustinduy dari Partai Sumar. Belarta
akhir-akhir ini dikenal karena seruannya untuk memutuskan hubungan diplomatik antara Spanyol dengan Israel.

“Ini adalah kesalahan serius dan berita buruk bagi Spanyol karena membatasi kemungkinan transformasi negara secara mendalam,” kata juru bicara Podemos, Pablo Fernandez kepada media, dilaporkan Anadolu Agency, Senin (20/11/2023).

Bustinduy tampaknya memiliki pandangan yang sama mengenai Palestina seperti Belarra. Pekan lalu, Sanchez mengatakan salah satu prioritas utamanya pada masa jabatan baru ini adalah mengakui negara Palestina.

“Ini adalah tim yang menggabungkan pembaruan dengan keabadian. Pemerintahan yang terdiri atas perempuan dan laki-laki yang akan memberikan stabilitas negara selama empat tahun ke depan, sebuah tim dengan profil politik yang tinggi untuk jangka waktu yang memiliki profil politik yang tinggi,” kata Sanchez dalam pidatonya.

Anggota partai Sumar yang beraliran kiri memegang lima jabatan menteri, yaitu buruh, kebudayaan, hak-hak sosial, pemuda, dan kesehatan. Banyak komunitas layanan kesehatan merayakan penunjukan Monica Garcia, yang merupakan seorang dokter, sebagai menteri kesehatan. Mereka bertepuk tangan karena seorang menteri kesehatan akhirnya datang dari profesi medis.

Total 12 dari 22 menteri adalah perempuan....

 

Total 12 dari 22 menteri adalah perempuan. Ini adalah Kabinet terbesar kedua dalam sejarah demokrasi modern Spanyol.

“Singkatnya, pemerintahan ini akan sangat feminis pemerintah juga akan melanjutkan kebijakan yang sama seperti sebelumnya di bidang ekonomi, memprioritaskan kebijakan sosial, dan lebih khusus lagi kebijakan perumahan dan generasi muda,” kata Sanchez.

Sanchez menekankan pembentukan kementerian baru, yaitu perumahan dan perkotaan, transformasi digital, serta pemuda dan anak-anak. Partai Populer mengecam kabinet baru tersebut. Menurut harian Spanyol El Pais, Partai Populer mengatakan, kabinet ini akan menjadi pemerintahan termahal dalam sejarah.

Sementara itu, Partai Populer, Podemos dan serikat polisi terkemuka kompak mengkritik pengangkatan kembali Fernando Grande-Marlaska sebagai menteri dalam negeri. El Pais melaporkan bahwa kaum konservatif Spanyol memperkirakan dia akan digulingkan setelah skandal spyware Pegasus, kebohongannya tentang insiden banyaknya orang yang tewas di pagar perbatasan Melilla, dan krisis migrasi. 

 
Berita Terpopuler