Survei Charta Politica: Elektabilitas Prabowo Turun Usai Pilih Gibran Jadi Cawapres

Survei terbaru Charta Politica digelar pada 13-17 Oktober 2023.

Prayogi/Republika
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju Rosan Roslani, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju Nusron Wahid, Calon Wakil Presiden Koalisi Indonesia Maju Gibran Rakabuming Raka berserta jajaran TKN Koalisi Indonesia Maju berfoto usai mengumumkan susuan lengkap struktur Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran di Jakarta, Senin (6/11/2023).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Charta Politica yang dilaksanakan pada 26-31 Oktober 2023 menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto menurun usai bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presidennya. Pada survei 13-17 Oktober 2023 atau sebelum menggandeng Gibran, elektabilitas Prabowo lebih tinggi 9,8 persen dibandingkan Ganjar Pranowo dalam simulasi head to head, tetapi pada survei terbaru jarak elektabilitas keduanya menyempit menjadi 3,4 persen.

Baca Juga

“Kita bisa melihat atau berspekulasi dan membuat hipotesa bahwa masuknya nama Gibran sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo menjadi liabilitas bagi elektabilitas Prabowo alih-alih aset,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di Jakarta, Senin (6/11/2023).

Dalam simulasi head to head bersama bacawapres, elektabilitas Prabowo-Gibran tercatat mencapai 43,5 persen atau lebih tinggi dari elektabilitas Ganjar-Mahfud yang sebesar 40,6 persen. Meskipun demikian, nilai elektabilitas Prabowo-Gibran saat head to head dengan Ganjar-Mahfud yang sebesar 43,5 persen itu lebih kecil dari nilai elektabilitas Prabowo ketika head to head dengan Ganjar yang sebesar 44,4 persen.

“Artinya, ketika kita bicara mengenai potensi putaran kedua, dan simulasi putaran kedua, pemilih Anies yang tadinya mayoritas lebih memilih Prabowo mulai ragu, mereka lebih banyak menjadi undecided voters,” katanya.

Menurut Yunarto, pemilih Anies cenderung anti-Jokowi, sehingga sebagian dari mereka adalah pendukung Prabowo pada pilpres 2014 dan 2019.

“Mereka mungkin masih memaafkan Prabowo jadi menteri, di-endorse Jokowi, tapi ketika Prabowo menggandeng anak Jokowi, terkena isu politik dinasti dan lain-lain, itu sudah jadi beban elektoral untuk Prabowo,” katanya.

Sentimen negatif terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang memungkinkan Gibran maju sebagai cawapres juga dinilai dapat menghalangi keunggulan elektabilitas Prabowo. Adapun, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 50,3 persen dalam simulasi head to head dengan pasangan Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya hanya 29 persen.

Sementara itu, dalam simulasi tiga nama, pasangan Ganjar-Mahfud unggul dari pasangan capres dan cawapres lain dengan elektabilitas mencapai 36,8 persen, di mana Prabowo-Gibran sebesar 34,7 persen dan Anies-Muhaimin sebesar 24,3 persen.

Peta koalisi usai Partai Demokrat menyatakan mendukung Prabowo Subianto. - (Republika)

Sebelumnya, politikus Gerindra, Andre Rosiade melalui akun X mengunggah cuitan tentang survei SMRC periode 31 Oktober-3 November 2023 yang memotret keunggulan Prabowo-Gibran dibandingkan pasangan lainnya yakni 45,3 persen. Masih menurut survei tersebut, Andre menulis Ganjar-Mahfud ada di posisi kedua dengan 22,9 persen dan Anies-Muhaimin hanya 19 persen.

"Kalau ini benar, Insya Allah menuju satu putaran dan ini penyebab serangan ke Prabowo Gibran. Ditunggu info & Rilis nya bang @saifulmujani," ujar Andre.

Namun, Direktur Riset lembaga survei SMRC Deni Irvani membantah lembaganya telah mengeluarkan hasil survei yang menunjukkan keunggulan pasangan bakal capres cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dibanding pasangan lainnya.

"Kami nggak pernah rilis survei itu," ujar Deni dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).

Deni juga menyebut SMRC tidak pernah merilis survei berjudul Sikap Publik Atas Kebijakan Pemerintah periode  31 Oktober-3 November tersebut. SMRC menyebut belum pernah lagi merilis hasil survei terbaru sejak pendaftaran pasangan capres-cawapres ditutup pada 25 Oktober 2023 lalu.

Komik Si Calus : Dinasti - (Daan Yahya/Republika)

 
Berita Terpopuler