Pria Rajeg yang Sebut 'Pendukung Palestina tak Ada Otak' Minta Maaf 

Arif Andriawan disebut sebagai salah satu kader Perindo

Republika.co.id
Pria Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Arif Andriawan yang pro-Israel minta maaf karena sudah mengolok-olok pendukung Palestina.
Rep: Eva Rianti/Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria asal Rajeg, Kabupaten Tangerang bernama Arif Andriawan viral lantaran menyebut bahwa pendukung Palestina tidak ada otak. Pernyataan itu mengundang hujatan karena dinilai tak bersolidaritas, di tengah mayoritas masyarakat Indonesia sedang bersimpati terhadap rakyat Palestina atas agresi Israel.

Baca Juga

Lantas, bak menelan ludah sendiri, pria tersebut akhirnya meminta maaf atas pernyataannya yang mengganggu publik itu. Belakangan beredar foto ternyata Arif merupakan kader Perindo.

"Nama saya Arif Andriawan, rumah saya di Rajeg, Instagram @andriawanarif24, tujuan saya bikin video ini buat klarifikasi permohonan maaf atas dasar video viral yang terjadi di facebook dikarenakan saya mendukung Israel," kata Arif dalam video yang beredar luas dikutip Republika.co.id di Jakarta Sabtu (4/11/2023). 

Meski meminta maaf, Arif justru berdalih bahwa tujuannya menyampaikan bahwa dirinya mendukung Israel dan menjelek-jelekkan pendukung Palestina adalah untuk kebaikan. "Tujuannya sama baik cuma satu ingin menyatukan kedua negara agar tidak perang. Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Assalamualaikum," lanjutnya. 

Sebelumnya Arif menyebarkan video di media sosialnya yang membikin gaduh. Dia mengejek pendukung Palestina di Indonesia dengan sebutan 'tak ada otak' dan bodoh. 

"Kalau Israel sama Palestina saya dukung Israel. Kalau para pendukung Israel pasti otaknya ada. Kalau pendukung Palestina otaknya enggak ada. Palestina bukan kekurangan uang, tapi kekurangan keadilan," ujar Arif.

Arif ditangkap...

Jajaran Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten, mengamankan seorang Arif, warga Rajeg, Kabupaten Tangerang. Dia dibawa aparay setelah menyampaikan pernyataan kontroversial terkait konflik Palestina dan Israel melalui jejaring media sosial (medsos).

"Agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat, kami segera merespons adanya video itu dengan mendatangi orang yang ada di video," kata Kapolsek Rajeg Iptu Hajaji di Kabupaten Tangerang, Sabtu.

 

 
Berita Terpopuler