KPK Jadwalkan Pemeriksaan Syahrul Yasin Limpo Besok

KPK memanggil Syahrul Yasin Limpo besok dengan status sebagai saksi.

Republika/Thoudy Badai
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) (kanan) memberikan keterangan pers di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (5/10/2023). Dalam keterangannya SYL menyampaikan telah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya untuk memberikan keterangan terkait dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Pimpinan KPK. Sebelumnya KPK telah melakukan penggeledahan dirumah dinas Syahrul Yasin Limpo pada Kamis (28/9) hingga Jumat (29/9) lalu terkait dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian. Menanggapi dugaan kasus tersebut, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh meminta SYL segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pertanian untuk menghormati proses penyidikan kasus dugaan korupsi yang menyeretnya.
Rep: Flori Sidebang Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengagendakan pemeriksaan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) pada Rabu (11/10/2023) besok. Dia bakal dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan rasuah di Kementerian Pertanian (Kementan).

Baca Juga

"Pemanggilan yang bersangkutan dalam kapasitas sebagai saksi tentu sebagai bagian dari kebutuhan melengkapi alat bukti dalam berkas perkara penyidikan perkara tersangka lain," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/10/2023).

Ali mengatakan, pemeriksaan SYL akan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. KPK berharap agar mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu dapat memenuhi panggilan tim penyidik.

"Kami harap yang bersangkutan dapat hadir sesuai dengan komitmennya yang akan selalu kooperatif mengikuti seluruh proses penyelesaian perkara dimaksud," ujar Ali.

Sebelumnya, KPK resmi mengumumkan kasus korupsi di Kementan naik ke tahap penyidikan pada 29 September 2023. Sejumlah pihak pun sudah ditetapkan sebagai tersangka, tapi KPK belum menyebutkan identitas para pihak itu. Namun, beredar kabar bahwa Mentan Syahrul Yasin Limpo, Sekjen Kementan Kasdi Subagyono, dan Direktur Alat Pertanian Kementan Muhammad Hatta diduga terlibat dugaan korupsi tersebut

Tim penyidik pun telah melakukan penggeledahan sebagai upaya pengumpulan bukti. Salah satu yang digeledah, yaitu rumah dinas Mentan, Syahrul Yasin Limpo di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Kamis (28/9/2023) sore hingga Jumat (29/9/2023). Hasilnya, tim penyidik menemukan uang tunai sekitar Rp 30 miliar yang terdiri dari pecahan rupiah, dolar Amerika Serikat, dan dolar Singapura.

Selain itu, KPK juga menemukan sejumlah senjata api saat menggeledah rumah dinas Mentan. KPK telah melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait temuan ini.

Kemudian, penggeledahan dilanjutkan di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan pada Jumat (29/9/2023). Tim menggeledah ruang kerja menteri dan sekjen. Hasilnya, ditemukan dokumen dan bukti elektronik terkait dugaan rasuah di instansi tersebut.

Terbaru, KPK menggeledah rumah pribadi SYL di Makassar, Sulawesi Selatan pada Rabu (4/10/2023). Hasilnya, tim penyidik mengamankan satu mobil mewah merek Audi A6 dan beberapa dokumen.

Penggeledahan itu dilakukan di dua lokasi berbeda. Rinciannya, yakni Jalan Pelita Raya dan Jalan Bumi 13 Blok C Perum B BPH Makassar. Dalam kasus ini, KPK menyebut, terdapat tiga klaster korupsi yang ditangani tim penyidik. Antara lain, yakni pemeresan dalam jabatan, dugaan penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). 

 

Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pesan utamanya setelah pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Ahad (8/10/2023) malam. Salah satu pesannya adalah rasa terima kasih telah diberi kepercayaan oleh Jokowi menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju.

Sejak 23 Oktober 2019, ia telah menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertanian dengan sebaik-baiknya. Namun ia juga menyampaikan permohonan maaf, karena tak bisa menyelesaikan jabatannya hingga berakhirnya periode kepemimpinan Jokowi.

"Saya juga mohon maaf dan pamit pada Bapak Presiden karena tidak bisa menyelesaikan tugas atau tidak bisa lagi membantu Bapak Presiden sampai akhir masa jabatan," ujar Syahrul lewat keterangan resminya yang sudah dikonfirmasi, Senin (9/10/2023).

Ia pun menyampaikan sejumlah kinerjanya sebagai Menteri Pertanian kepada Jokowi. Beberapa di antaranya adalah sektor pertanian yang meningkat positif di tengah pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang cenderung negatif.

Kemudian, nilai ekspor pertanian meningkat tajam dari 2019 sampai dengan 2022, yaitu dari Rp 390,16 triliun menjadi Rp 658,18 triliun. Kemudian, produksi beras nasional pada tahun 2021 dan 2022 naik 0,18 juta ton, mencapai 31,54 juta ton pada tahun 2022.

Namun, ia tak memandang positifnya kinerja Kementerian Pertanian terjadi karena perannya saja. Sebab, kinerja tersebut hadir dari komitmen Jokowi dan seluruh elemen di kementerian yang pernah dipimpinnya itu.

"Saya hanya memfasilitasi dan memimpin para pejabat dan pegawai tersebut bekerja sebaik-baiknya," ujar Syahrul.

"Seluruh kinerja sebagai menteri, jika itu berhasil, maka itu adalah prestasi Bapak Presiden dan kerja para pejabat dan pegawai di Kementan RI. Saya hanya melanjutkan visi dan misi Bapak Presiden agar pertanian RI lebih maju dan masyarakat mendapatkan manfaat," sambung politikus Partai Nasdem itu.

Syahrul mengungkapkan, membangun food estate di lahan rawa tidak mudah. - (Tim Infografis)

 
Berita Terpopuler