Mahasiwa Stres karena Skripsi, Ini Tips untuk Mengatasinya dari Psikolog

Bagaimana cara mengatasi stres akibat skripsi?

Mgrol101
Stres karena skripsi (ilustrasi). Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres akibat skripsi.
Rep: Desy Susilawati Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa tak jarang menghadapi stres ketika mengerjalan skripsi. Penyebabnya mulai dari kesulitan materi dan bahannya hingga sulit mendapatkan persetujuan dosen pembimbing. 

Baca Juga

Lantas bagaimana cara mengatasi stres akibat skripsi? Psikolog klinis, Kasandra Putranto, mengatakan stres terjadi ketika terdapat suatu ketegangan atau kekhawatiran mental yang terjadi karena adanya suatu situasi yang sulit. Hal ini dikutip dari WHO. 

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, efek dari stres dapat timbul dalam reaksi fisik maupun emosional. "Misalnya menyebabkan kurang tidur, rasa lelah, sakit kepala, perubahan nafsu makan, masalah pencernaan, perubahaan mood, depresi, sulit berkonsentrasi, dan lain-lain," ujar Kassandra kepada Republika.co.id, Sabtu (7/10/2023).

Dia mengatakan sebetulnya stres merupakan respons normal manusia terhadap tekanan di kehidupan sehari-hari. Namun, bagaimana individu menghadapi sumber stres akan menghasilkan hasil yang berbeda. Sehingga, diperlukan kemampuan untuk mengelola stres (coping) yang baik pada individu.

Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan individu yang mengalami stres adalah sebagai berikut:

1. Melakukan relaksasi, seperti meditas, yoga, atau mengatur napas.

2. Mencari dukungan dari lingkungan sekitar, seperti keluarga atau sahabat. Individu dapat berbincang dengan orang-orang terdekat mengenai perasaannya atau melakukan kegiatan menyenangkan dengan keluarga atau sahabat.

3. Melakukan problem-focused coping yaitu mengatasi stres dengan mengatasi sumber stres secara langsung. Ada beberapa kiat untuk menghadapi stres akibat skripsi yakni:

-Membagi proses penulisan skripsi menjadi beberapa bagian. Misalnya, menulis 2 paragraf per hari. 

-Memberikan waktu istirahat di tengah-tengah menulis skripsi. Misalnya, menulis selama 45 menit dan beristirahat selama 15 menit.

-Memasang target yang spesifik. Misalnya, membaca 2 jurnal untuk ditambahkan pada tinjauan literatur untuk variabel X.

-Melakukan free writing, yakni menuliskan hal apapun yang dipikirkan. Hal ini dinilai dapat membantu untuk mengatasi perasaan terjebak dalam menulis skripsi.

-Menjaga pola hidup sehat, seperti memakan makanan bernutrisi, tidur dengan cukup, dan berolahraga (menurut American Psychological Association).

-Mengubah cara berpikir dan menghindari membayangkan kemungkinan terburuk. Fokuskan pikiran ke hal yang lebih positif, pasang target yang realistis, dan menerima bahwa terdapat hal-hal yang terjadi di luar kontrol diri (menurut American Psychological Association).

-Mencari bantuan profesional jika diperlukan (menurut American Psychological Association).

Desy Susilawati 

 
Berita Terpopuler