Kasus Bunuh Diri Mahasiswa yang Menyayat Hati: Gantung Diri Hingga Lompat dari Gedung

Penyebab mahasiswa bunuh diri beragam mulai dari kesulitan finansial hingga depresi.

Foto : MgRol_93
Bunuh diri melompat dari gedung (ilustrasi). Ada beberapa kasus bunuh diri mahasiswa yang menyayat hati dengan cara gantung diri hingga melompat dari gedung.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa/mahasiswi cukup menyedot perhatian publik dan menyayat hati. Aksi mengakhiri hidup ini dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari gantung diri hingga lompat dari gedung.

Baca Juga

Berikut ini lima kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa/mahasiswi di Indonesia:

1. Kasus bunuh diri mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisial SMQF (18 tahun) bunuh diri pada Senin (2/10/2023) pagi. Diketahui korban nekat bunuh diri dengan lompat dari lantai 4 Gedung Y asrama University Residence (Unires) UMY akibat depresi. 

SMQF dikenal sebagai mahasiswi yang aktif di asramanya. Korban diketahui nekat melakukan aksinya saat teman sekamar asramanya masih tidur pada Senin (2/10/2023) pagi. Pada malam sebelumnya, dia sempat menenggak obat sakit kepala hingga 20 butir dan harus dibawa ke rumah sakit terdekat, dan berhasil diselamatkan. 

Nahas, percobaan bunuh diri kedua telah menghilangkan nyawa korban. Jenazah SMQF telah dibawa oleh ayahnya ke Bandar Lampung pada Senin (2/10/2023) sekitar pukul 22.15 WIB.

2. Kasus bunuh diri mahasiswa Universitas Gadjah Mada 

Pada Oktober 2022, seorang remaja berinisial TSR (18 tahun) tewas terjatuh dari lantai 11 Hotel Porta by The Ambarrukmo. Tempat tersebut diketahui merupakan area rooftop, serta lokasi bar dan restoran. 

Polsek Bulaksumur Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) ini merupakan korban bunuh diri. Kapolsek Bulaksumur Kompol Sumanto saat dikonfirmasi di Yogyakarta mengatakan kesimpulan tersebut setelah memeriksa sejumlah saksi dan hasil temuan polisi di tempat kejadian perkara (TKP). 

“Bunuh diri, memang ada surat gangguan psikologis korban,” kata Sumanto, Ahad (9/10/2022). Saat memeriksa di lokasi kejadian, Sumanto mengatakan polisi mendapatkan surat terkait hasil pemeriksaan psikologi TSR dari Rumah Sakit JIH Sleman di dalam tas milik korban. 

3. Kasus bunuh diri mahasiswa Universitas Padjadjaran 

Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) berinisial RWP (24 tahun) melakukan bunuh diri. RWP yang merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan semester 13 ini ditemukan tewas dengan cara gantung diri pada Senin (24/12/2018) pukul 06.00 WIB. 

RWP ini berasal dari Sumatra Utara dan ditemukan gantung diri di kamar indekosnya di Gang Dahlia 1, Dusun Caringin, RT 01 RW 13 Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban sebelum meninggal sering mengeluhkan masalah keuangan dan skripsi yang belum beres. 

 

Pamit di medsos sebelum bunuh diri...lanjutkan membaca>> 

 

 

4. Kasus bunuh diri mahasiswi Universitas Indonesia 

Beberapa hari menjelang wisuda, mahasiswi Universitas Indonesia (UI) berinisial MPD (21 tahun) diduga tewas bunuh diri. MPD meloncat dari lantai 18 di sebuah apartemen di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2023). 

Sebelum mengakhiri hidupnya, korban diduga sudah berpamitan kepada keluarga dan teman-temannya. “Sebelum loncat pamitan sama keluarga sama teman-teman di Instagram Story,” ujar Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno saat dikonfirmasi, pada Senin (13/3/2023).

Dengan adanya fakta tersebut, kata Tribuana, memperkuat dugaan bahwa korban meninggal dunia karena bunuh diri. Di samping tidak adanya bekas penganiayaan, di tempat kejadian perkara (TKP) juga ditemukan kursi yang diduga digunakan korban untuk memanjat balkon sebelum meloncat. 

5. Kasus bunuh diri mahasiswa di Bogor

Seorang mahasiswa di Bogor ditemukan tewas di sebuah kamar di Cafe Sunset, Paledang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/11/2017). Mahasiswa berinisial A ini ditemukan tewas dengan cara gantung diri. 

Jasad korban ditemukan oleh dua orang temannya, Muhammad Faisal dan Putri. Saat itu, mereka hendak masuk ke kafe dan mendapati pintu dalam keadaan terkunci. Merasa curiga, Faisal dan Putri mencoba memaksa masuk dengan menjebol jendela kafe. 

Melihat tubuh A yang sudah kaku, kedua temannya segera menghubungi pihak kepolisian. Dari hasil pemeriksaan, tim menemukan kertas yang berisikan pernyataan minta maaf A karena terlambat sukses dan terjerumus dalam narkoba, judi, dan pergaulan bebas yang membuat dirinya menderita. 

 

 
Berita Terpopuler