Tablet Kuno ini Buktikan Kebenaran Alquran Tentang Nabi Nuh Buat Bahtera dan Banjir

Kisah Nabi Nuh buat bahtera dan banjir direkam peradaban kuno.

Twitter
Tablet kuno yang menjelaskan kisah nabi Nuh
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah tablet kuno berwarna coklat berbahasa Sumeria. Benda berusia 3770 tahun itu tersimpan di British Museum. Di dalamnya terdapat penjelasan kisah Nabi Nuh yang diperintahkan Allah untuk membuat bahtera besar, karena nantinya akan ada banjir besar menenggelamkan dunia beserta isinya.

Baca Juga

Bahtera Nabi Nuh diperkirakan berdiameter 220 kaki. Bahtera itu mengangkut makhluk-makhluk pilihan, termasuk tiga anak Nabi Nuh yang kelak menurunkan manusia dari berbagai bangsa. Mereka adalah Sam yang punya anak bernama Arfakhsyad dan kelak menurunkan orang-orang kulit putih.

Berikutnya adalah Ham yang menurunkan orang-orang kulit hitam. Ketiga adalah Yafet yang menurunkan orang-orang Timur.

Penjelasan dalam tablet kuno itu diperkirakan berupa percakapan antara dewa Sumeria dan Raja Sumeria. Kerajaan ini merupakan sebuah peradaban kuno di Mesopotamia selatan, pada masa kini di selatan Irak, selama masa Chalcolithic dan Abad Perunggu Awal.

Tablet kuno itu dipegang oleh Irving Finkel, filolog dan Assyriolog Inggris. Dia adalah Asisten Penjaga naskah, bahasa, dan budaya Mesopotamia Kuno di Departemen Timur Tengah di British Museum. Di tempat itu dia banyak meneliti prasasti paku berupa tablet tanah liat dari peradaban Mesopotamia kuno.

Ayat Alquran

Temuan purbakala itu menguatkan firman Allah Surah Hud ayat 37 berikut ini,

وَٱصْنَعِ ٱلْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَٰطِبْنِى فِى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ ۚ إِنَّهُم مُّغْرَقُونَ

waṣna’il-fulka bi`a’yuninā wa waḥyinā wa lā tukhāṭibnī fillażīna ẓalamụ, innahum mugraqụn

Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.

Tafsir kementerian agama terkait ayat tersebut adalah sebagai berikut,

Dan Allah memberikan perintah kepada nabi nuh, buatlah sebuah kapal untuk menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu kami tentang tata cara pembuatannya, dan janganlah engkau bicarakan dengan aku sesuatu hal tentang orangorang yang zalim. Apakah engkau berharap kepada-ku agar aku memberi maaf kepada mereka, atau engkau memohon agar aku tangguhkan atau ringankan siksa bagi mereka, karena keputusan-ku telah kutetapkan bahwa sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. 

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Setelah Allah memerintahkan nabi nuh untuk membuat kapal dan memberi informasi tentang keputusan Allah untuk menenggelamkan kaumnya yang durhaka, mulailah dia, yakni nabi nuh membuat sebuah kapal besar di bawah bimbingan dan petunjuk Allah. Setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati nabi nuh yang sedang membuat kapal, mereka mengejeknya karena mereka tidak mengetahui tentang tujuan nabi nuh membuat kapal itu.

Dia nabi nuh tidak menghiraukan ejekan mereka dan hanya berkata, jika kamu sekarang mengejek kami, maka kami, yaitu aku dan orang-orang yang membantuku membuat kapal, akan mengejekmu ketika azab itu datang sebagaimana kamu sekarang mengejek kami terus-menerus.

Hud Ayat 38,

وَيَصْنَعُ ٱلْفُلْكَ وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَيْهِ مَلَأٌ مِّن قَوْمِهِۦ سَخِرُوا۟ مِنْهُ ۚ قَالَ إِن تَسْخَرُوا۟ مِنَّا فَإِنَّا نَسْخَرُ مِنكُمْ كَمَا تَسْخَرُونَ

wa yaṣna’ul-fulk, wa kullamā marra ‘alaihi mala`um ming qaumihī sakhirụ min-h, qāla in taskharụ minnā fa innā naskharu mingkum kamā taskharụn

Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan meliwati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami).

Tafsir

Setelah Allah memerintahkan nabi nuh untuk membuat kapal dan memberi informasi tentang keputusan Allah untuk menenggelamkan kaumnya yang durhaka, mulailah dia, yakni nabi nuh membuat sebuah kapal besar di bawah bimbingan dan petunjuk Allah. Setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati nabi nuh yang sedang membuat kapal, mereka mengejeknya karena mereka tidak mengetahui tentang tujuan nabi nuh membuat kapal itu. 

Dia nabi nuh tidak menghiraukan ejekan mereka dan hanya berkata, jika kamu sekarang mengejek kami, maka kami, yaitu aku dan orang-orang yang membantuku membuat kapal, akan mengejekmu ketika azab itu datang sebagaimana kamu sekarang mengejek kami terus-menerus. Maka kelak kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang akan ditimpa azab yang menghinakan di dunia ini dan siapa pula yang akan ditimpa azab yang kekal di akhirat nanti.

 

Kehidupan sosial di masa Nabi Nuh

Lihat halaman berikutnya >>>

Kehidupan bermasyarakat pada masa Nabi Nuh Alaihissalam telah berkembang, dan kebudayaannya lebih maju daripada pendahulunya. 

Pada zaman Nabi Nuh, manusia sudah mengenal tingkat sosial karena mereka sudah bisa menumpuk harta. Harta yang tersimpan tersebut menjadi alat ukur tingkat sosial di masyarakat. Berikut ini ayat yang memuat kata yang dapat mengindikasikan hal tersebut.

Setelah memasuki masa bercocok tanam (masa Neolitik), kehidupan manusia semakin berkembang. Manusia yang telah mampu melipatgandakan makanan dan mengembangbiakkan hewan tidak terlalu disibukkan dengan urusan pemenuhan kebutuhan dasar berupa mencari makanan. 

Pada masa Nabi Nuh, surplus makanan terjadi dan manusia lebih leluasa untuk mengembangkan aspek-aspek lain dari kebudayaan, misalnya sosial, religi, dan teknologi. 

Penggunaan kata “harta” (Surat Nuh Ayat 21) menunjukkan bahwa manusia telah mampu menyimpan makanan bahkan menukarnya dengan benda-benda lain, yang kemudian disimpan dan fungsinya lebih sebagai peningkatan status sosial di mata masyarakat. 

 
Berita Terpopuler