Naskah Khutbah Jumat: Karakter Nabi Muhammad dan Umatnya

Siapa yang mengamallkan contoh Nabi Muhammad akan memperoleh kemenangan.

EPA-EFE/SHAHZAIB AKBER
Anak-anak mengikuti pawai menyambut Milad hari lahir Nabi Muhammad SAW di Karachi, Pakistan, Kamis (21/9/2023). Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan oleh banyak umat Islam setiap tahun pada tanggal 12 Rabi-ul-Awal , bulan ketiga dalam Kalender Islam.
Rep: Andrian Saputra Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID,

الحمد لله الذي أنزل القرآن هدى للناس ورحمة. وانتم به على امة محمد صلى الله عليه وسلم أفضل النمة . أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له و أشه أن محمدا عبده ورسوله تنجي قائلها من اهوال يوم القيمة بالمغفرة والرحمة الواسعة . اللهم  صل وسلم على سيدنا محمد صاحب الوسيلة والفضيلة والدرجة العالية الرافعة وعلى اله واصحابه الذين يدعون الى سبيل النجاة في الدنيا الى يوم القيمة الواقعة. أما بعد: فيا أيها الإخوان رحمكم الله اوصيكم واياي بتقوى الله وطاعته ولا تموتن إلا وانتم مسلمون. وتمسكوا كتاب الله تنالوا الخير فى الدنيا والاخرة.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Melalui mimbar khutbah ini, tidak lupa saya berwasiat kepada diri saya khususnya, dan kepada jamaah sekalian. Marilah kita selalu meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT dengan takwa yang sesungguhnya, yakni tunduk dan patuh kepada semua perintah-Nya dan berusaha semaksimal mungkin meninggalkan semua larangan-Nya.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan kita sebagai umat Muhammad, umat pilihan. Ini merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Namun sebagai umat Muhammad, kita mesti memahami sifat dan karakter umat Muhammad, agar mengetahui apa yang seharusnya kita lakukan sebagai umatnya.

Allah SWT menjelaskan hal tersebut dalam Alquran:

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ

Artinya: Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. (Alquran surat Al Fath ayat 29).

Melalui ayat ini Allah memberikan isyarat kepada kita umat Islam, bahwa barang siapa yang meniru serta mengamalkan apa yang dicontohkan oleh nabi Muhammad dan para sahabatnya, maka ia akan meraih kemenangan dan kejayaan.

Dalam ayat di atas ada lima sifat atau karakter yang harus dimiliki oleh umat Muhammad. Pertama, memiliki sikap tegas terhadap orang kafir. Yang dimaksud keras disini bukan sikap memusuhi, bertindak anarkistis, provokatif, dan semacamnya.

Baca Juga

Namun, memegang prinsip-prinsip kebenaran dan gigih untuk memperjuangkannya. Tidak berubah pendirian meskipun berada dalam tantangan dan tekanan.

Rasulullah SAW pernah menghadapi berbagai macam tantangan yang cukup berat dari orang-orang kafir. Beliau pernah diteror secara mental dan fisik, bahkan pernah disiram kotoran unta pada saat sujud.

Beliau pernah diembargo ekonomi. Selama sekitar tiga tahun nabi dan para pengikutnya terkucil di lembah syi'ib di luar kota Makkah. Namun, beliau tetap tegar dan bergeming sedikitpun dalam memperjuangkan kebenaran.

Rasulullah juga pernah diiming-iming takhta, harta dan wanita melalui pamannya Abu Thalib, namun Rasulullah tidak tergoda. Bahkan beliau menjawab tawaran tersebut dengan menyatakan: "Wahai paman, demi Allah, seandainya mereka itu bisa meletakkan matahari di tangan kananku, dan bulan ditangan kiriku, agar aku meninggalkan dakwahku ini, tidaklah akan aku tinggalkan.

Di zaman kita sekarang ini, tantangan memang tidak sebesar Rasulullah SAW. Tetapi indikasinya tidak jauh berbeda.

Perang ideologi begitu berpengaruh dalam kehidupan umat Islam. Tidak sedikit orang Islam yang tergelincir dalam pemikiran sesat, bahkan kehilangan prinsip yang selama ini diyakini kebenarannya. Inilah yang harus kita waspadai dengan bersikap tegas, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Kedua, saling menyayangi sesama Muslim. Kehidupan orang beriman diibaratkan oleh Rasulullah SAW seperti bangunan yang saling menguatkan.

Atau seperti tubuh yang saling menopang. Diriwayatkan dari Abu Dawud dan Tirmidzi, bahwa nabi Muhammad SAW berkata: Bukan termasuk umatku, kalau yang kecil tidak hormat kepada yang besar, dan sebaliknya yang besar tidak sayang terhadap yang kecil.

 

Persaudaraan sesama Muslim harus tetap dijaga dan dipelihara. Caranya dengan menunjukkan sikap solidaritas, rasa memiliki dan saling mengisi. Siapapun dia dan dari manapun dia berasal jika meyakini Allah sebagai Tuhannya maka kita wajib menjaga darah dan kehormatannya, bersikap adil dan bijaksana.

Kasih sayang menjadi pilar utama kekuatan umat. Yang kuat membela yang lemah, yang kecil menghormati yang tua, yang kaya memperhatikan yang miskin, dan seterusnya.

Jika semua itu terwujud, maka kita pantas disebut khoirul umam. Umat yang bisa dijadikan percontohan.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Ketiga, rajin rujuk dan sujud. Yang dimaksud rujuk dan sujud di sini adalah ibadah sholat. Umat Muhammad harus selalu memprioritaskan ibadah sholat. Karena sholat adalah media komunikasi langsung seorang hamba kepada Allah. Di dalam sholat kita memuji kebesaranNya, bisa berdoa memohon ampun, dan bisa mengadukan semua persoalan kepadaNya.

Seluruh amalan sholat adalah cermin pribadi muslim sejati. Misalnya, rukuk dan sujud, merupakan sikap tawadhu atau tidak sombong.

Begitu pula dengan amal lainnya, semua mengarah kepada satu tujuan, yaitu membentuk manusia yang memiliki dimensi ketuhanan dan kemanusiaan. Kedua dimensi tersebut akan bisa terwujud, jika nilai-nilai yang terdat dalam sholat mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, sholat juga merupakan sumber energi batin yang bisa memperkuat agama kita, karena sholat adalah tiang agama.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Keempat, senantiasa mencari keutamaan dan ridha Allah. Islam mengajarkan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrawi. Begitulah yang dicontohkan oleh nabi. Meskipun beliau sangat aktif dan rajin beribadah, beliau juga rajin mencari rezeki yang dikaruniakan.

Umat Muhammad tidak boleh jadi pemalas atau tukang mengandai-andai. Tetapi harus menjadi umat yang rajin beribadah dan gigih berusaha. Apapun yang ingin kita raih dalam hidup ini tidaklah cukup hanya dengan doa. Karena doa yang dikabulkan adalah doa yang disertai dengan usaha.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Kelima, tampak bekas sujud pada muka. Menurut imam mujahid dalam tafsir Ibnu Katsir, bahwa yang dimaksud bekas sujud adalah khusyuk dan tawadhu dalam sholat. Dikuatkan oleh ulama yang lain bahwa sholat semacam itu akan memancarkan sinar di wajah, bisa menerangi hati, melapangkan rezeki, dan menumbuhkan cinta kasih di hati orang lain.

Bekas sujud yang dimaksud bukanlah tanda hitam yang terdapat di jidat, tapi bagaimana sholat yang kita tunaikan itu mampu mengubah diri kita menjadi manusia yang punya nilai, baik di hadapan Allah SWT maupun di hadapan manusia.

Demikianlah khutbah yang saya sampaikan, mudah-mudahan ada guna dan manfaatnya bagi kita semua. Aamiin.

بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَذِكَرَ الْحَكِيمَ وَتَقَبَّلْ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ . أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورَالرَّحِيمُ

Sumber: Materi Khutbah Jumat Sepanjang Tahun karya Muhammad Khatib penerbit Pustaka Media, halaman 51-57.

 
Berita Terpopuler