Bolehkah Sholat Isya Dilakukan Setelah Tengah Malam?

Waktu untuk melaksanakan sholat Isya memang yang paling panjang.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga menunaikan ibadah Sholat Isya di Masjid Baitul Rohman usai diresmikan di Dusun Mbaglumbu, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (25/10/2022) malam. Dompet Dhuafa melalui penyaluran program bedah surau meresmikan Masjid Baitul Rohman yang diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan pendidikan islam serta memudahkan masyarakat setempat untuk beribadah. Republika/Abdan Syakura
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sholat Isya merupakan ibadah wajib yang berlangsung di malam hari sebanyak empat rakaat, beberapa waktu setelah Maghrib. Jika dibandingkan sholat wajib lainnya, waktu untuk melaksanakan sholat Isya memang yang paling panjang.

Namun, apakah boleh sholat Isya dilakukan setelah tengah malam? Apakah sholat ini juga bisa dilaksanakan berbarengan dengan tahajud atau sholat sunnah lainnya?

Dilansir di About Islam, Rabu (6/9/2023), dosen senior dan ulama Islam di Institut Islam Toronto, Sheikh Ahmad Kutty menyebut idealnya sholat Isya dilakukan sebelum tengah malam. Ia juga mengimbau setiap umat Muslim menyegerakan sholat jika sudah tiba waktunya.

"Penting bagi kita untuk rajin sholat dan tidak menundanya jika waktunya telah tiba. Meski jika ada seseorang yang sholat Isya berjamaah sebaiknya ditunda hingga sepertiga malam, tapi tidak baik menundanya sampai tengah malam," kata dia.

Ini merupakan kesimpulan yang didapat dari hadits Nabi Muhamamd SAW, "Kita diberitahu bahwa Nabi bersabda, “Waktu (yang disukai) Sholat Isya adalah sampai tengah malam.” (Abu Dawud)

Ada pula hadits-hadits lain di mana Nabi menasihati umat-Nya untuk menunda Isya. Salah satunya, “Seandainya tidak memberatkan umatku, tentu aku akan mewajibkan bagi mereka untuk bersiwak setiap kali wudhu, dan aku akan mengakhirkan shalat Isya’ hingga pertengahan malam." (An-Nasa`i)

Namun, Nabi Muhammad...

Baca Juga

"Namun, Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyuruh umat Muslim menundanya sampai lewat tengah malam," lanjut Sheikh Ahmad Kutty.

Berdasarkan hadits yang disebutkan di atas dan kesimpulan sah lainnya, para ulama berpandangan idealnya seseorang tidak boleh menunda Isya lebih dari tengah malam. Namun, jika seseorang tidak dapat melaksanakan sholat sebelum tengah malam, maka ia tetap dapat melaksanakan sholat sebelum fajar, sepanjang waktu yang dibolehkan.

Dalam kitab Al-Mughni karya Ibnu Qudamah, ulama Mazhab Hanbali, disebutkan idealnya seseorang tidak boleh menunda Isya lebih dari sepertiga malam. Jika ia menundanya sampai tengah malam maka sah, setelah tengah malam itu adalah waktu darurah (yaitu waktu bagi mereka yang berada dalam keadaan ekstrem atau alasan yang sah).

Di sisi lain, Imam An-Nawawi yang berasal dari Mazhab Syafi'i mengatakan, "Waktu Isya yang ideal adalah sepertiga malam, lebih dari itu adalah waktu yang diperbolehkan, yang meluas hingga datangnya fajar.”

Pandangan Hanafi hampir sama dengan yang disebutkan di atas. Demikian pula yang disampaikan Imam At-Tahawi, yang berafiliasi dengan Mazhab Hanafi.

“Waktu Isya dapat dibagi menjadi tiga. Waktu ideal atau paling utama adalah sepertiga malam, setelahnya waktu yang kurang disukai adalah sampai tengah malam, yang lebih tidak disukai lagi adalah waktu lewat tengah malam hingga tibanya fajar," ujar dia.

 
Berita Terpopuler