Kehidupan Tetap Berjalan Normal Setelah Proklamasi Kemerdekaan Sampai Awal September

Pengumuman undian lotere, pemutaran film di gedung bioskop, adalah beberapa kehidupan sehari-hari yang tetap berjalan normal setelah Proklamasi Kemerdekaan.

network /oohya! I demi Indonesia
.
Rep: oohya! I demi Indonesia Red: Partner

Slogan "Merdeka ataoe Mati" ditulis di kereta. Di luar aksi-aksi heroik setelah proklamasi kemerdekaan, kehidupan sehari-hari tetap berjalan normal hingga awal September 1945 (foto: tangkapan layar/republika).

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di luar aktivitas para pejuang kemerdekaan, kehidupan sehari-hari berlangsung seperti biasa. Gedung bioskop tetap memutar film, undian lotere tetap dilakukan, berita kematian tetap menghiasi koran-koran.

Pada 2 September, misalnya, ada iklan di koran mengenai meninggalnya Nyi Rukiah. Dia adalah artis yang membintangi film Terang Bulan, istri dari Kartolo. Anak mereka, penyanyi Rahmat Kartolo.

Pada 3 September ada iklan pengumuman lotere, yang selalu dilakukan tiap bulan. Pada 3 September itu, hadiah pertama senilai 40 ribu golden dimenangkan oleh nomor lotere 33383. Hadiah kedua senilai 15 ribu gilden didapat oleh nomor lotere 28711. Hadiah ketiga senilai 5.000 gulden diterima oleh nomor lotere 22298, 31069, 35551, dan 39800.

Menurut catatan Rosihan Anwar, pada tahun itu harga beras 4 gulden per kilogram. Sewa rumah di Kepu dan Kemayoran senilai 5 – 7,5 gulden per bulan. Ongkos becak dari Sentiong ke Menteng 15 sen, langganan koran 3 gulden per bulan.

Di luar keseharian, para pemuda pejuang kemerdekaan pada awal September mulai merebut stasiun kereta api, kantor perusahaan minyak, dan sebagainya. Aksi corat-coret juga dilakukan. Berbagai slogan perjuangan ditulis di tembok, di kereta api, dan sebagainya: Merdeka ataoe Mati, Sekali Merdeka Tetap Merdeka, dan sebagainya.

Priyantono Oemar

Sumber rujukan:

Kisah-Kisah Jakarta Setelah Proklamasi karya Rosihan Anwar

 
Berita Terpopuler