AS Kecam Aksi Terorisme Pemukim Yahudi ke Warga Palestina

Serangan pemukim Yahudi pada warga Palestina di Tepi Barat meningkat dua kali lipat.

AP Photo/Ariel Schalit
Pemandangan permukiman Yahudi di Tepi Barat, Selasa, 14 Februari 2023.
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – AS mengecam aksi terorisme atas pembunuhan seorang warga Palestina oleh para pemukim Yahudi. Ini bahasa tajam yang dilontarkan Washington yang menunjukkan rasa frustrasi terkait kekerasan di Tepi Barat di bawah pemerintahan sayap kanan. 

Baca Juga

‘’Kami mengecam keras serangan teror kemarin yang dilakukan pemukim ekstremis Israel yang membunuh remaja Palestina berusia 19 tahun,’’ kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan Sabtu tengah malam. 

AS juga mendesak adanya tanggung jawab penuh dan keadilan atas peristiwa pembunuhan itu. Transkrip yang diperoleh surat kabar Israel, Haaretz, menyebutkan, mereka menuding para pemukim Yahudi melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu dengan motivasi rasis.

Washington prihatin dengan meningkatnya jumlah serangan oleh pemukim Yahudi pada desa-desa Palestina di Tepi Barat. Kekerasan semacam ini terus memburuk sejak tahun lalu, demikian pula serangan di jalanan dengan sasaran warga Israel.

Di sisi lain, AS juga mengecam serangan senjata yang dilakukan seorang warga Palestina yang menewaskan petugas patroli Israel di Tel Aviv, yang disebutnya juga sebagai aksi terorisme.

Polisi Israel menahan dua pemukim Yahudi pada insiden Jumat (4/8/2023) dekat Desa Burqa. Menurut warga Palestina, mereka bagian dari kelompok pemukim yang melemparkan batu, membakar mobil, dan saat berhadapan dengan warga desa menembak seorang remaja. 

Remaja 19 tahun itu meninggal akibat tembakan tersebut. Para pemukim juga menyebabkan sejumlah orang lainnya terluka. Temuan awal militer Israel menyebutkan, insiden itu merupakan konfrontasi yang tereskalasi yang disertai jatuhnya korban di kedua belah pihak.

 

Pengacara para pemukim menyatakan, kliennya melakukan tindakan membela diri. Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menyatakan di media sosial, warga Palestina melempari batu ke Burqa, mencoba membunuh warga Yahudi. Ia minta penyelidikan penuh. 

Menurut Army Radio, tingkat serangan para pemukim Yahudi atau pendukungnya pada warga Palestina di Tepi Barat meningkat dua kali lipat dibandingkan 2022.  ‘’Kita dihadapkan pada evolusi berbahaya terorisme nasionalis Yahudi,’’ kata anggota parlemen oposisi yang juga mantan menteri pertahanan, Benny Gantz, di akun X-nya.

Secara terpisah, petugas patrol di Kota Tel Aviv tewas ditembak oleh seorang warga Palestina pada Sabtu. Kejadian ini berlangsung di sebuah jalan di pusat Tel Aviv. Wali Kota Ron Huldai menyatakan, pelaku ditembak mati petugas lainnya.

Ia menuturkan kronologinya. Petugas patrol mendekati pelaku karena melihat kecurigaan tetapi kemudian ditembak pelaku. Petugas patrol kedua kemudian menembaknya. ‘’Kami sangat sedih dengan kejadian ini,’’ katanya. 

Menurut polisi Israel, pelaku penembakan berusia 27 tahun. Ia warga Jenin, Tepi Barat. Dalam pernyataan singkat, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memuji tindakan para petugas patroli tersebut. 

Kelompok perlawanan Hamas menyanjung serangan itu tetapi tak menegaskan bahwa mereka bertanggung jawab atas insiden tersebut. Penembakan ini, sehari setelah remaja Palestina berusia 19 tahun tewas ditembak oleh pemukim Israel di Desa Burqa, Tepi Barat.

 
Berita Terpopuler