Kesusahan Orang Tua di Tasikmalaya Gara-Gara Tabungan Siswa tak Bisa Cair

Ada ratusan juta rupiah uang tabungan siswa yang belum bisa diambil.

Dok Republika
Sejumlah orang tua melakukan aksi menuntut uang tabungan siswa dikembalikan di GOR Pakemitan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023).
Rep: Bayu Adji P Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Ratusan orang tua siswa SDN 3 Pakemitan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, masih menunggu pencairan uang tabungan dari sekolah. Uang tabungan itu diduga dibawa oleh mantan kepala sekolah.

Baca Juga

Karena tabungan tak kunjung cair, ada sejumlah orang tua yang mengalami kesusahan untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya. Salah satu orang tua siswa SDN 3 Pakemitan, Euis (46 tahun), mengaku memiliki tabungan sekitar Rp 600 ribu di sekolah. “Itu buat biaya keperluan sekolah. Tadinya itu buat beli baju pramuka, buku tulis, dan sepatu,” kata dia, Selasa (25/7/2023).

Namun, uang tabungan anaknya itu tak bisa diambil. Karena itu, Euis mengaku mesti meminta bantuan kepada tetangganya yang memiliki buku pelajaran bekas. Buku akan digunakan anaknya yang baru naik ke kelas II. “Alhamdulillah, ada yang membantu,” ujar ibu empat anak itu.

Euis mengaku sengaja menabung di sekolah. Tabungan itu diniatkan untuk kebutuhan pendidikan anaknya ketika kenaikan kelas. Sebab, momen kenaikan kelas pasti membutuhkan biaya untuk pendidikan anak.

Kan kenaikan perlu alat tulis dan keperluan lainnya. Apalagi, suami sudah meninggal. Sehari-hari tidak kerja (tetap). Uang (tabungan) itu sangat berharga,” kata Euis.

Orang tua siswa lainnya, Dodi Kurniadi, mengaku tabungan yang dititipkan ke sekolah mencapai jutaan rupiah. Awalnya, menurut dia, uang tabungan itu ditujukan untuk membiayai pendidikan anaknya yang baru lulus SDN 3 Pakemitan. 

Karena uang tabungan itu tak bisa diambil, Dodi terpaksa harus meminjam uang kepada saudaranya. “Itu niatnya untuk melanjutkan anak ke pesantren. Jadi, harus pinjam ke saudara daripada anak tidak melanjutkan sekolah,” ujar dia.

Ratusan orang tua siswa SDN 3 Pakemitan sempat melakukan aksi di GOR Pakemitan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (22/7/2023). Aksi itu dilakukan tak lain untuk menuntut uang tabungan siswa dikembalikan.

 

 

Dodi, yang menjadi koordinator orang tua siswa SDN 3 Pakemitan, menjelaskan ada sekitar 300 siswa yang menabung di sekolah. Adapun total tabungan siswa SDN 3 Pakemitan yang belum bisa diambil mencapai sekitar Rp 433 juta. “Tabungan per siswa variatif. Ada yang di bawah satu juta hingga belasan juta rupiah,” katanya.

Uang tabungan itu diduga dibawa oleh mantan kepala sekolah. Berdasarkan hasil kesepakatan yang dilakukan dengan pihak sekolah, orang tua, dan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) pada Sabtu (22/7/2023), pihak keluarga mantan kepala sekolah itu disebut akan mengembalikan uang tabungan siswa pada 30 Juli 2023. 

“Katanya akan langsung dibayar semua. Kami tunggu saja,” kata Dodi, saat dikonfirmasi Republika, Selasa (25/7/2023).

Sebelumnya, Dodi juga menyampaikan bahwa oknum yang sama juga diduga membawa uang tabungan di SDN 1 Pakemitan. “Di sana (SDN 1 Pakemitan) itu sekitar Rp 300-an juta lebih. Di sini Rp 400-an juta lebih. Total di dua sekolah sekitar Rp 800 juta,” ujar dia.

 
Berita Terpopuler